Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Tersesat di Ujung September

24 September 2019   12:16 Diperbarui: 24 September 2019   12:17 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: pixabay

semakin lelah mengayuh pagi
hujan mengapung di laut rasa
tak ada pertinggal desir petir
ketika gema seumpama getir
di manakah hujan menyimpan suka
sebelum September bergegas pergi

lelah mencintai kabut
sesat jalan pulang
sekayuh dua kami melarungkan doa
hujan terbit dari ujung langit bukan dari ujung mata
kerinduan ini seperti kehilangan pintu
entah kapan bisa mengetok pertolongan

pagi ini malu-malu pun hujan turun
biar sesak ini diredam
sebelum jalan semakin menyasarkan

Ujung Kata, 919

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun