Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Ja Limbat

2 September 2019   09:50 Diperbarui: 2 September 2019   10:01 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

Tiara pura-pura menjatuhkan sapu tangannya. Ja Limbat buru-buru mengambil sapu tangan itu. Seperti di film-film saja.

"Ah, mengkhayal saja pun kau," ketus Wak Midah. Ja Limbat tersentak. Sapu tangan berganti kain lap yang hitam karena mungkin setahun tak dicuci, dilemparkan Wak Midah ke wajahnya. 

Tiara terkekeh-kekeh. Lucu juga kalau orang yang melawak sedang jatuh cinta. Tapi, Tiara salah. Mau sedang jatuh cinta, mau sedang menelan pil kina, sama saja wajah Ja Limbat, tetap lucu itulah. 

Makanya Tiara datang ke Tor Siojo (pen; bukit Siojo), memang salah satunya karena kelucuannya itu. Dia diutus Sopan Sopantun untuk mengajak Ja Limbat menjadi bintang film lawak.

"Wah, hebat kau. Jadi bintang film lawak. Ah, makin larislah Lopo Sapangkek ini. Kau gantilah radio kemerosok, Wak Midah, menjadi tivi hitam putih. Biar kita bisa melihat wajah Ja Limbat yang ganteng ini," seloroh Mizan.

"Sebenarya dia diajak mau menjadi bintang film layar lebar. Tapi, tak apa-apalah. Layar sempit dulu sebagai pemula. Maksudku menjad bintang film di tivi." Mulai berani melucu juga Tiara.

Setelah pecal selesai dibuat Wak Midah, pulanglah Tiara dan Ja Limbat sampai menghilang di pengkolan jalan. Kok jadi sedih, ya, kehilangan orang yang paling lucu sekampung-kampung itu. Apa jadinya lopo tanpa Ja Limbat? Ah, kita lihat saja apa jadinya. Mau jadi kue tart yang mantap, atau kue tart yang bantat jalan cerita ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun