Istriku menanak cinta
Pagi berwarna pucat
Comberan menggalah selera
Siapa yang bermain layang-layang melangkahi jendela
Istriku membakar kata
Pagi berubah pekat
Comberan hilang dalam gelap
Tak ada layang-layang, lunglai patah oleh hujan
Istriku menutup cerita
Membanting langit dengan ceracau
Kain pel, baju-baju beterbangan
Aku terbang dalam kalut yang lampau
Senasib seperti ular yang tidur sampai musim semi
Ketika salju turun sangat geram
Sangat debam
Ujung Kata, 819
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!