Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Lupa pada Detik yang Berdetak

13 Agustus 2019   17:38 Diperbarui: 13 Agustus 2019   17:44 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: pixabay

ada suatu waktu yang tak tersimpan dalam arloji
karena lama sekali hingga terlupa tukang jam
menghadirkan baterai baru dan meminta pembayaran
entah kenapa, aku lupa gerak jarum-jarum mati
jarum-jarum hujan begitu lebat mengguyurku menuju
emperan, meninggalkan tukang jam dengan mata besar
di balik kaca mata pembesar yang lupa ditanggalkan

ada suatu kelengahan karena aku lupa waktu dalam arloji
merasa muda, meski pertanda semakin berjudi dalam tubuh
seloki cerita aku tuang dari botol kehidupan muda
kunikmati tawa setiap kata kendati air mata tiris
menepi di ujung ketaktahuan

sungguh aku lupa arloji berdetik tak berdetak
aku lupa waktu yang susul-menyusul
kemudian berhenti ketika tangan kukuh itu
mencerabut cita-cita dan harapan

ada suatu waktu yang tak tersimpan dalam arloji
jarum-jarum hujan dihisap langit
tukang jam lenyap
aku mencari-cari baterai dalam tong sampah
suatu kesia-siaan selain kutemukan ratusan tahi tikus
menyusun cerita dalam koran yang sudah sangat uzur

Ujung kata, 819

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun