Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Haji Jubir

10 Agustus 2019   12:35 Diperbarui: 10 Agustus 2019   12:40 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lho, itu kan urusan Pekerjaaan Umum. Mereka yang harus memperbaikinya."

"Kau benar, Jubir. Tapi kau ada kesanggupan untuk membenarkan jalan itu. Mengapa harus menunggu negara? Mungkin dengan mengumpulkan keuntungan supermarketmu selama beberapa hari, jalan itu bisa kau bangun semulus-mulusnya. Seakarang, makanlah ibadahmu, masuklah ke neraka."

Haji Jubir berteriak meminta tolong, tapi tak ada yang mau menolong. Semua mengurus dirinya masing-masing. Haji Jubir menggapai-gapai. Untung seseorang memanggil namanya, sehingga dia tersentak sembari bersimbah keringat. "Oh, rupanya hanya mimpi," ucapnya. 

Pagi ini dia berencana melakukan pembangunan jalan yang rusak di depan rumahnya agar tak menyusahkan orang lain. Dia juga akan semakin giat membantu tetangga. Dan Marjuki, akan dibantunya agar hidupnya semakin berwarna.

---sekian---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun