Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Topeng-topeng

18 Juli 2019   16:23 Diperbarui: 18 Juli 2019   16:29 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

Padahal ketika sudah menjadi pemimpin, kita lupa. Kita juga amat sering sangat dekat dengan rakyat ketika kampanye. Sebagai perwujudannya, kita tak malu-malu turun ke lokasi kumuh, pura-pura akrab dengan kaum marjinal. Padahal di dalam hati tak murni. Ketika terpilih menjadi sang pemerintah, maka kebanyakan akan mantap di kursinya yang empuk. Menghitung untung-rugi, lalu berkorupsiria.

Akhirnya dapat disimpulkan, bahwa masing-masing mereka, bahkan kita semua harus memberangus topeng-topeng kepalsuan itu dari sekeliling kita. Biarlah topeng-topeng tetap pada kodratnya. Menjadi pakaian para super hero  di kisah-kisah ilusi. Atau menjadi pelengkap seni rupa atau tari. Sebagai pajangan yang enak dipandang. 

Sebab bila masih terus digunakan, topeng-topeng akan menghancurkan kemaslahatan umat di negara ini. Semua hanya pendusta, pembohong kelas kakap. Menggunting di balik lipatan. Berkata seperti benar, padahal dusta.

Ya, apalah salahnya kita mencoba jujur. Jujur bahwa amat susah mengurusi negara yang carut-marut ini. Jujur bahwa wajah kita memang bopeng-bopeng. Dengan saling jujur, maka timbul saling percaya. Dengan saling percaya, timbul kerjasama. Dengan kerjasama, muncul kejayaan negara, sehingga akan terpandang di seluruh dunia. Menjadi negara makmur dan bukan korup. Maka bila ingin semua terwujud, silahkan mulai detik ini bukalah dan buanglah topeng-topeng yang kita kenakan!

---sekian---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun