Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Si Pembawa Sial

13 Juli 2019   10:38 Diperbarui: 13 Juli 2019   10:45 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana pun si orangtua membenci anaknya, namun manakala si anak menggendong  sang cucu, dunia bisa langsung terbalik. Hati orangtua akan luluh.

Ternyata komentar rekan-rekan kerjaku nonsense. Saat aku memboyong istri dan anak pertamaku menemui ayah, langsung saja orangtua laki-lakiku itu shock. Kemudian terpaksa dirawat di rumah sakit hampir sebulan karena terkena serangan jantung. Hatiku kebat-kenit. 

Apalagi setelah keluar dari rumah sakit, ayah mendadak lumpuh setengah badan. Genaplah sudah kebencian keluarga terhadapku. Cukuplah pembuktian bahwa umpatan-umpatan si pecundang pembawa sial, pembunuh dan bla...bla...bla.... adalah benar seratus persen.

Hingga sekarang masih belum ada kecocokan antara aku, ayah dan saudara-saudara kandungku. Hanya doa terus kupanjatkan, semoga suatu hari nanti kami semua saling maaf-memaafkan dan menyadari kekeliruan masing-masing.

---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun