Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sekolah Baru Pagi Ini

1 Juli 2019   09:51 Diperbarui: 1 Juli 2019   09:55 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : pixabay

Matahari pagi ini, ada kembang melati mekar di taman hati
selamat pagi, Pak-Bu,anak-anak menghitung angka dan mimpi
kelas baru dicat harum, mimpi baru silahkan diukir
anak-anak turun satu-satu, a, b, c,  aku bisa katanya
benih itu siap disemai, menjaga cita-cita mereka tercapai
ingin jadi guru, dokter, pilot, ayahku seorang hansip katanya
ingin menjadi polisi pagi ini menjaga lalu-lintas
agar orang-orang bisa sampai tujuan dengan senang

sekolah baru pagi ini, teman baru merayu roti
hai, rumah di mana? tanyanya mengapung, anak-anak bercerita
menjerat-jerit, menangis, di tanya satu tambah satu
kelas satu harus bisa baca-tulis, bukan warga sini silakan mengemis
ppdb, sekolah favorit, aku ingn membayarmu

matahari pagi ini, anak-anak senang dengan tingkah aneka ragam
sepatu baru sudah ada, seragam telah berulangkali diciumi

matahari pagi ini, ibu-ibu mengaduk ppdb, kurang umur dan psikolog
seperti memasukkan benang dalam jarum, angka-angka rupiah
membuat massa sesaknya nambah
teringat uang kontrakan nunggak, listrik tak terbeli
hari ini mandi di kali, ikan asin di meja tinggal sipotong
makan siang dengan roti direndam mekar, seperti orang kaya
bekal siang ini, suami mengelus dada, ada selembar lima ribu
hanya setengah liter, motor merajuk lagi

matahari pagi ini, tetaplah bersinar, semangatlah menyembut hari
hidup akan dijalani, jangan dirutuki
anak-anak mengeja iqra, kita harus tau beragama
mereka menggambar suka cita
ibu-ibu menuang duka cita, tapi mereka suka cita, giliran minggu
ini siapa, semoga kupon arisan menepi di sini, mimpi harus dibeli

Sekolah Baru, 072019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun