Kau adalah waktu, yang membuatku mengerti setiap detik, menggenapkan menit, pada jam-jam penghabisan aku menuai harap di matamu yang pupus.
Pada setiap reguk masa, menjaga waktu itu dari pertengkaran, biarkan aku persembahkan kenangan, di sela-sela kehampaan, aku ingin mengisinya dengan keteduhan, sebelum lupa.
Kau adalah waktu, ketika kita reguk wangi kopi, mencoba menjaga malam, pada ralat laku, ketika kugenggamkan maaf pada relung hari-hari penantian, saat semuanya tunas, dan aku pastikan memanen cintamu pada waktunya.
Masihkah kau waktu yang setia menunggu?
Ujungcinta062019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H