Gajah dan semut sudah berteman akrab sejak mereka tinggal di Hutan Larangan. Â Kedua binatang ini selalu bersama-sama dan saling membantu. Mereka menjadi panutan seluruh warga hutan.Â
Tapi beberapa hari belakangan ini, mereka tidak lagi berteman. Harimau bertemu gajah mandi di sungai sendirian. Padahal biasanya gajah selalu bersama semut. Kijang pun melihat semut mengangkut makanan ke sarangnya tanpa sang gajah. Apa yang terjadi? Harimau dan kijang kebingungan.Â
"Kenapa ya gajah dan semut seperti bermusuhan?" tanya harimau kepada kijang di suatu siang yang cerah.
"Aku tak tahu, Pak Harimau! Mungkin mereka bertengkar," jawab kijang sedih.
Harimau manggut-manggut. "Bagaimana kalau kau menemui semut, kemudian menanyakan mengapa dia tidak lagi bersahabat dengan gajah. Aku juga akan menemui gajah," kata harimau.
"Baiklah, Pak! Kalau dibiarkan berlarut-larut, ini membahayakan kenyamanan hutan. Bisa-bisa warga saling bermusuhan. Pendukung semut membela semut. Pendukung gajah membela gajah."
Harimau dan kijang akhirnya berjalan berlawanan arah. Harimau menuju ke arah timur. Kijang ke arah barat. Tapi sampai hari gelap, kedua binatang ini tidak menemukan gajah dan semut. Ke mana gerangan gajah dan semut?
Harimau lelah dan mengantuk. Dia merebahkan badan di bawah pohon beringin. Saat itulah dia melihat gajah datang tertunduk-tunduk.
"Hai, Pak Gajah! Ke sini sebentar!" panggil harimau.
Gajah berjalan gontai mendekati harimau. "Ada apa?" tanya si gajah malas-malasan.
"Kenapa beberapa hari belakangan ini kau tidak lagi bersama semut? Kalian bertengkar, ya?" Harimau berbicara pelan agar gajah tidak tersinggung.