Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Minggat

10 April 2019   13:08 Diperbarui: 10 April 2019   13:45 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sudah harga mati!"

Bapak tersenyum. Dia mengambil uang di kantongnya dan menambahi dengan yang di lemari pakaian. Cukuplah untuk kreditan sepeda motor bulan pertama. Katanya ke Man Lubai, "Nanti sore antarkanlah motor itu. Telah gatal tanganku ingin menggasnya."

Ijon dan ibu tiba. Badan mereka kuyup. Bapak malu-malu mengatakan batal ke kota. "Seragam dan buku-buku Ijon kita kredit saja dari Man Lubai. Bukan begitu?" Tatap mata bapak ceria mengarah kepada Man Lubai yang langsung mengangguk kesenangan.

Ijon masuk ke dalam rumah. Dia yakin beberapa minggu ke depan, barang-barang yang memenuhi rumah akan minggat satu-satu diambil penjualnya. Juga sepeda motor yang dikredit itu. Ijon hanya berharap seragam dan buku-bukunya kelak tak ikut minggat.

---sekian---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun