"Sudah harga mati!"
Bapak tersenyum. Dia mengambil uang di kantongnya dan menambahi dengan yang di lemari pakaian. Cukuplah untuk kreditan sepeda motor bulan pertama. Katanya ke Man Lubai, "Nanti sore antarkanlah motor itu. Telah gatal tanganku ingin menggasnya."
Ijon dan ibu tiba. Badan mereka kuyup. Bapak malu-malu mengatakan batal ke kota. "Seragam dan buku-buku Ijon kita kredit saja dari Man Lubai. Bukan begitu?" Tatap mata bapak ceria mengarah kepada Man Lubai yang langsung mengangguk kesenangan.
Ijon masuk ke dalam rumah. Dia yakin beberapa minggu ke depan, barang-barang yang memenuhi rumah akan minggat satu-satu diambil penjualnya. Juga sepeda motor yang dikredit itu. Ijon hanya berharap seragam dan buku-bukunya kelak tak ikut minggat.
---sekian---