Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terlalu Banyak Luka

2 April 2019   21:00 Diperbarui: 2 April 2019   21:11 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlalu banyak  menuang benci, membuat luka, membangga. 

Telah lupa di mana meletakkan suka, buat benci, seakan anugerah hakiki.

Hendaknya, mengasihi sesama, menempatnya cebong pada genangan, menggantungkan kampret pada dahan. Biarkan teman manusia, berangkul bersama membangun Indonesia.

Saudara itu melindungi, taklah meluka, tak sadar dosa kepada Tuhan diampun, dosa kepada sesama, ke mana minta ampun.

Ketika bumi perlu bintang matahari, hujan menyejukkan mata. Karena beda itu keharusan, syukurilah.

2014-2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun