Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Seperti Malam Turun Diam-diam

20 Maret 2019   20:42 Diperbarui: 20 Maret 2019   20:57 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melata seperti ular. Jalan matamu menjalar tak tentu arah. Antara lindap dan kesiur angin. Aku tumbuh di wajahmu. Mencariku ibarat peta. Sebelumnya aku melupa kompas. Entah mana laju. Kuremas  waktu.

Selalu aku lunta. Tergopoh mencoba lupa. Tapi luka itu mungkin masih nganga. Atau kau lupa meninggalkan pesan dalam syair.

Tahukah kau. Hujan yang turun di teras. Semoga tak menjelma di mata. Namun aku tetap membiarkan malam turun diam-diam. Dini hari mengantarmu pulang.

032019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun