Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hutan kata; di hutan aku merawat kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Maling Ternak

1 Maret 2019   16:37 Diperbarui: 1 Maret 2019   17:16 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

* * *

Saat aku menyiangi rumput di ladang, tiba-tiba Esta, lelaki yang bersebelahan ladang denganku, muncul terburu-buru. Napasnya yang sengal pertanda dia membawa berita buruk. Tentang apakah? Apa tentang keluargaku? Pantas saja sudah sesiang ini Saipah belum muncul membawa ransum. 

"Ada apa, Esta?"

"Aku membawa berita bagus. Di kampung sebelah, serombongan maling ternak ditangkap warga dibantu polisi. Kabarnya merekalah yang selama ini mencuri ternak di kampung kita?"

"Syukurlah! Akhirnya mereka mendapat ganjaran. Mudah-mudahan besok-lusa tak ada lagi maling ternak di kampung kita."

Aku mengajak Esta masuk ke dalam gubuk. Tak ada yang mesti disantap berdua di situ. Saipah belum mengantarkan ransum. Jadilah kami berbas-bus asap rokok sambil menatap jagung-jagung yang riap-riapan dihembus angin.

"Tapi aku juga membawa berita buruk." Esta membuang pandang ketika aku menatap matanya. 

"Berita buruk apa?"

"Salah seorang maling itu adalah Sanwani. Anakmu!"

---sekian---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun