"Dasar badak!" gerutu Sujak. Dia menghidupkan tape demi menyaingi dengkur Lobe. Saat itulah Kyai Ali mengatakan rencananya.
"Bang! Nanti di perbatasan antara kampung dan jalan provinsi, Abang melambatkan laju mobil, ya?"
"Kenapa? Ada yang mau ikut?"
"Ada!" Kyai Ali mengucek-ngucek matanya.
"Perempuan?"
"He-eh!"
"Istrimu?" Wajah Sujak berubah masam. "Istri kok diajak-ajak. Bikin susah lagi. Lagian kalian kan baru mempunyai anak!"
"Bukan istriku!"
"Jadi...."
"Adalah!"
Wajah masam Sujak berubah sumringah. "Ah, kau ini. Cepat sekali mengerti selera abangmu." Dia bersiul-siul sambil mengetuk-ngetuk kemudi dengan jari telunjuk.