laku kesesatan bergonta-ganti
anak-anak diperkosa dan dihukum mati
ke mana penguasa negeri seperti lamban berlari
godok sana-godok sini, tapi akhirnya basi
dan terulang kembali
dalam sebulan ini sudah dua kali
YY yang memulai
LN menambahi
semua berjalan rapi
seolah menagih lagi dan lagi
cepatlah hai penguasa negeri
bersigaplahlah wakil kami
kemana saja kalian setelah sibuk mencaci-maki
tapi hukum yang dijatuhkan masih bisa dicandai
usulnya dikebiri
kami pikir tidak akan menyudahi
hanya menimbun dendam pemantik api
ketika lepas mereka bisa berbuat lagi
tidak perlu biji dan batang lagi
tangan bisa dijadi
berjejalan sex toy bisa dipakai
amarah kebiri tidak akan menyudahi
usul kami yang hanya bisa bermimpi
anak yang digagahi dan tidak mati
dua tangan pelaku yang dikebiri
sebab itu lebih mencegah berbuat lagi
ketimbang kebiri batang tak menyudahi
usul kami yang hanya bisa bermimpi
anak yang digagahi sampai mati
hukum mati pilihan pasti
bila membeli sepadan dengan yang dibeli
bila berhutang malah be-riba ketika kembali
kenapa nyawa tidak bisa dibayar dengan mati
wahai penguasa kami
janganlah tetap tidur dan bermimpi
biarlah kami yang terus bermimpi
menanti kalian berbuat untuk negeri
dengan hukum yang tak lagi banci
tapi paling ditakuti
(Mei '16)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H