Mohon tunggu...
Rifand Apur
Rifand Apur Mohon Tunggu... Jurnalis -

Pemuda Petualang: Dari Paleng Desa Mokel, Manggarai Timur. Suka Menulis.. Dan Pencinta Kopi Pa'it dari Manggarai Timur..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamu Suka Dia, Dia Tak Menyukaimu, Tapi Ada yang Lain Menyukaimu

15 Maret 2019   08:10 Diperbarui: 15 Maret 2019   08:23 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan patah semangat. Mungkin emang belum dikasih saja sama Tuhan. Tapi bukan berarti kamu nunggu terus biar dikasih tanpa pernah usaha. Kalo kamu tergolong orang yang pemalu, coba curhat sama temen yang bener-bener kamu percaya.Bisa ke sahabat-sahabat kamu atau sahabat yang kamu suka. Sebagai temen yang baik saya yakin mereka tidak akan keberatan buat bantuin kamu biar bisa makin deket sama orang yang kamu suka. Justru biasanya mereka yang akan lebih semangat dukung.

Yang namanya perasaan itu tidak enak kalau kita ditutup-tutupin terus. Karena Cinta itu memang indah. Sangat indah. Seindah rembulan saat memancarkan sinar menembus arak-arakan kabut tipis.
Mungkin kamu memang orang pemalu, tapi punya perasaan sama seseorang itu adalah hal yang indah.

Kalau disimpan sendiri nanti malah kecewa. Kamu tetep jadi diri kamu sendiri saja, yang menyenangkan yang mudah bergaul dengan siapa saja entah itu cewek atau cowok. Jangan nebak-nebak orang suka atau tidak sama kita, tapi bukalah hati kamu setiap kali ada yang mau deketin kamu.

Kita semua pasti pernah mengalami penolakan. Penolakan dalam hal apa saja, misalnya mendapat penolakan dari tempat kerja yang telah kita ajukan surat lamaran, penolakan dalam hal asmara, dan masih banyak lagi. Penolakan yang di maksud pada kali ini adalah penolakan dalam hal asmara dengan kata yang lebih simple "Ditolak".

Namanya ditolak sudah pasti sakit. Bagaimana tidak sakit, proses untuk menembak orang yang disukai butuh proses, dan hasil akhirnya ternyata tidak sesuai harapan. Jangankan sampai ditembak saat dia menganggapmu hanya sebagai teman saja (ditolak secara halus) sudah cukup sakit.

Kenapa kamu harus takut dengan perasaan kamu sendiri? Atau kamu lebih takut dengan penolakan? Penolakan dari orang lain adalah hal yang sangat biasa. Saya lebih suka penolakan dibandingkan penyesalan. Penolakan bisa jadi pelajaran, tapi penyesalan? Going no where.

Tuhan sangat menyayangimu, saat Tuhan tahu kamu sedang sakit hati akibat ditolak, siapa yang tahu mungkin saat itu Tuhan sedang menyiapkan sebuah hati yang mulai menyukaimu. Kebanyakan mereka adalah orang di sekitar kita, bisa saja teman kita, kenalan, sahabat kita sendiri dan bahkan orang baru pertama kali kita kenal. Ya siapa yang tahu?

****

Buktikan kalau kamu layak diterima
Misalkan alasan kamu ditolak adalah karena kamu belum mapan. Artinya dia hanya menggunakan harta sebagai tolak ukur. Buktikan padanya, kamu kelak bisa menjadi orang yang sukses. Saat nanti kamu sukses bisa jadi dia akan ada di urutan pertama antrian. Bagaimana dengan hati? Itu mungkin dianggap urusan belakangan. Jika dia menolakmu karena sikap dan sifatmu yang tidak begitu baik. Artinya dia layak diperjuangkan, dan buktikan kalau kamu bisa lebih baik lagi.

Mungkin Tuhan sedang menghindarkanmu dari rasa sakit hati yang lebih.
Bayangkan jika kamu memang diterima dengan dia yang kamu sukai dan mulai membina hubungan dengannya. Lalu lambat laun kamu sadar, bahwa dia menerimamu hanya karena rasa kasihan atau dia juga sedang merasa kesepian saja. Pasti ini lebih menyakitkan di banding dengan rasa sakit saat ditolak. Kamu berjuang membina hubunganmu bahkan ingin serius, tapi "dia" seakan bermain-main.

Tuhan yang mengirimnya buatmu, dan ada tujuan di balik kehadirannya jadi teman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun