Desa Begaganlimo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto (6/7) Rifanda Putri, Mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dengan tema "Penguatan Ikon Desa Berbasis Potensi Lokal" di desa Begaganlimo selama 12 hari, yang dimulai pada tanggal 03 Juli sampai dengan 14 Juli yang dibimbing oleh Ibu Indah Nurpriyanti S.Pd, M.Sc selaku Dosen Pembimbing Lapangan.Â
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar bersama masyarakat, mengidentifikasi potensi, dan menangani masalah, sehingga diharapkan mampu mengembangkan potensi masyarakat dan dapat menyelesaikan masalah di masyarakat. Dengan mengikuti kegiatan KKN, mahasiswa diharapkan akan memperoleh pengalaman hidup bermasyarakat serta dapat mengembangkan dan menerapkan pengetahuan akademik. Keberhasilan program kegiatan diukur dari sejauh mana mahasiswa mempunyai pemahaman permasalahan yang ada dalam masyarakat, mencari alternatif solusinya, melakukan sosialisasi, komunikasi, dan koordinasi dengan berbagai pihak untuk merealisasikan solusi yang dipilihnya.
Sampah sering menjadi masalah yang terjadi di lingkungan sekitar. Pengelolaan sampah yang tidak benar bisa menyebabkan lingkungan menjadi tidak sehat. Apalagi dengan adanya sampah non organik yang sulit diuraikan, maka warga harus dapat meminimalisir penggunaan sampah non organik seperti plastik. Sedangkan untuk sampah organik masih dapat terurai sehingga lama kelamaan akan hancur dengan sendirinya. Oleh karena itu, setiap desa mengadakan program bank sampah yang berguna untuk pengumpulan dan pemilahan sampah sehingga menghasilkan nilai ekonomis.
Pada awalnya,bank sampah yang ada di desa Begaganlimo ini telah vakum beberapa tahun yang lalu, kemudian akan dihidupkan kembali dengan berjalannya program kerja pemberian arahan untuk mengelola bank sampah dengan baik. kegiatan ini dilaksanakan dengan sasaran Ibu-ibu PKK serta petugas bank sampah yang ada di desa Begaganlimo. Pemaparan materi yang diberikan yaitu tentang bagaimana cara mengelola bank sampah dengan baik dengan cara membentuk struktur organisasi yang baru, kemudian mekanisme tata kelola bank sampah yang baik.Â
Struktur organisasi yang ada di bank sampah ini terdiri dari ketua, administrasi, bendahara, pemilah, pengolah atau pengepul. Jika struktur organisasi yang ada di dalam bank sampah ini sudah terbentuk maka bank sampah sudah dapat berjalan sesuai mekanisme yang berlaku. Mekanisme mengelola bank sampah yaitu dengan cara pengumpulan sampah dari para warga, kemudian dipilah berdasarkan dengan jenis sampah kemudian dicatat pada pembukuan bank sampah sehingga mendapatkan uang. Sampah yang telah terkumpul tersebut dapat dijual ke pengepul maupun diolah menjadi kerajinan yang bisa menghasilkan nilai ekonomis.
Permasalahan vakumnya bank sampah selama beberapa tahun belakangan ini disebabkan oleh kurangnya kerjasama warga dalam mengelola bank sampah. Dengan adanya program kerja ini diharapkan masyarakat turut bekerjasama untuk menjalankan kembali bank sampah yang ada di desa Begaganlimo agar sampah yang ada di desa ini dapat teratasi dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H