Contoh, dapatlah sebuah judul, "Penggunaan Kata Kasar dalam Bahasa Indonesia pada Media Sosial A dan Implikasinya terhadap B"
Setelah dapat judul tersebut, sang mahasiswa tersebut langsung bergegas mencari media sosial yang ditujunya, untuk memburu kata kasar yang ada di media sosial tersebut.
Peneliti tersebut mencari kata tersebut dengan teliti, sabar, dan cermat sampai menemukan banyak data kata tersebut yang nantinya akan peneliti analisis. Seperti mencari objek analisis "penggunaan kata tidak baku pada jajanan rakyat", "analisis makna pada iklan di papan reklame" dan masih banyak lagi perburuan masalah yang terjadi dalam bahasa.
Maka itu, dari selayang pandang cerita ini, merupakan bentuk esensi dari memburu kata yang dilakukan oleh seorang peneliti, yaitu mahasiswa tingkat akhir, dosen, guru, dan peneliti bahasa.
Memburu kata juga banyak dilakukan oleh kalangan lain, yaitu pemerhati bahasa, yang menginginkan mengetahui atau memecahkan kesenjangan bahasa yang terjadi di masyarakat dan hasil penelitiannya dijadikan jurnal penelitian atau sebagai bahan uji dan mengajar.
Memburu merupakan suatu kegiatan yang asyik dan menyenangkan. Dahulu dunia gim pernah diviralkan dengan gim bernama Pokemon Go. Para penggunanya pun sangat asyik memburu pokemon. Sama halnya dengan memburu kata, asyik, menyenangkan, mendapatkan pengetahuan, mengasah kosakata, dan mendapatkan hasil dari penelitian yang dilakukannya.
Semoga bermanfaat.
Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah kuasai bahasa asing.
Bahasa Indonesia itu susah-susah mudah.
Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H