Mohon tunggu...
Rifan Bilaldi
Rifan Bilaldi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI. Pendidikan adalah gerbang harapan dan bahasa adalah kunci pendidikan. Kita harus menjunjung tinggi pendidikan, pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia

Yuk! Tingkatkan kualitas pendidikan dan mengenal serta belajar bahasa Indonesia untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Kebiasaan Menuturkan "Pas" sebagai Pengganti "Ketika"

11 Februari 2021   06:08 Diperbarui: 11 Februari 2021   14:11 1163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari semua definisi perihal kata pas tidak bertalian dengan kata ketika, tetapi kenapa kata pas digunakan sebagai pengganti kata ketika pada proses pertuturan? Inilah bahasa, karena sifatnya yang arbitrer, tidak menutup kemungkinan bahwa bahasa yang digunakan sekali pun tidak berkaidah, tetapi memiliki konteks yang dapat dimengerti orang banyak.

Hal tersebut karena masyarakat tidak terlalu peduli atau memperhatikan kata tersebut salah atau tidak, inilah penyebab mengakarnya kesalahan berbahasa. Penggunaan kata pas sebagai pengganti kata ketika jika ditelaah dengan ilmu analogi, terhadap definisi kedua yaitu tepat sedikit bertalian dengan kata ketika yang merupakan konjungsi waktu atau saat, itu pun sangat sedikit. 

Jika diperhatikan baik-baik, kata saat lebih erat bertalian dengan kata ketika kenapa lebih memilih kata pas daripada kata saat sebagai pengganti ketika? Ya, karena kebiasaan penuturan sejak dahululah yang membuat penuturan yang salah akan menjadi biasa dan terlihat benar.

Saya ulas kalimat di atas dengan menggunakan kata saat, maka akan menjadi seperti ini, (1) saya datang ke tempat kamu pas saat urusan saya sudah selesai; (2) pas saat saya datang, kamu pergi; (3) saya tidak tahu apa-apa, pas saat saya datang sudah seperti ini." Saya rasa itu lebih baik dari pada harus menggunakan kata pas sebagai pengganti ketika.

Jadi, mulai sekarang saya rasa Anda perlu mengubah kebiasaan menuturkan pas sebagai pengganti ketika karena tidak berkonstruksi dengan kaidah bahasa Indonesia. Bagaimana sudah pas?

Semoga bermanfaat

Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun