Terserah, sebuah kata yang penuh dengan banyak maksud. Terserah mau tulis apa, terserah mau makan di mana, terserah saya mah ikut saja, terserah dan terserah.
Terserah adalah bentukan kata yang berawal dari kata dasar "serah" yang berarti "menyerah (v)", dengan diberi tambahan prefiks ter- sehingga membentuk satu kata utuh dan memiliki dua arti yang berbeda yaitu "sudah diserahkan (kepada); tinggal bergantung (kepada) [v] dan masa bodoh [a]".
Penggunaan kata "terserah" tergantung pada situasi tutur. Dalam ilmu pragmatik, penggunaan bahasa tergantung pada konteks bahasa itu ketika digunakan. Peran situasi tutur inilah yang mengatur maksud dari tuturan kata "terserah" tersebut.
Kata "terserah" ini tidak asing lagi bagi para petutur (pendengar). Terutama bagi Anda yang memiliki pasangan, jika dalam keadaan situasi tutur Anda dengan pasangan sedang tidak baik-baik saja. Maka, kata terserah ini akan memiliki maksud yang berbeda yaitu "masa bodoh".
Berbeda lagi dengan situasi tutur yang sedang baik. Contoh, Anda ingin makan dengan pasangan, tetapi Anda bingung harus makan di mana, lalu Anda tanyakan kepada pasangan Anda, jawabannya adalah terserah, berarti maksud dari kata yang dituturkan pasangan Anda adalah sudah menyerahkan kepada Anda untuk makan di mana saja.
Hati-hati dengan kata "terserah" yang Anda gunakan, salah sedikit berujung perselisihan, he-he. Apalagi pasangan Anda sedang tidak baik suasana hatinya, akan semakin banyak lagi maksud dari kata "terserah" itu.
Penggunaan kata "terserah" juga diatur dalam intonasi. Jika, Anda melafalkan kata "terserah" dengan nada tinggi, hal ini menandakan bahwa Anda sedang marah, sehingga maksud kata "terserah" akan menjadi sebuah arti yaitu "suka-suka, masa bodoh, lepas tangan, dan sebagainya", tergantung dengan isi hati atau pikirannya.
Begitu juga dengan sebaliknya, jika dilafalkan dengan intonasi rendah seperti, "barang ini mau ditaruh mana, Pak?" Ucap seorang karyawan, lalu dijawab dengan atasannya dengan jawaban, "terserah, taruh di mana saja asal rapi." Maka, maksudnya sang atasan telah menyerahkan kepada karyawannya. Sehingga, karyawan akan melakukan sesuai hatinya asal rapi.
Penggunaan kata "terserah" juga diatur dalam tulisan, yang diatur oleh tanda baca atau disebut dengan intonasi final. Kata "terserah" yang diberi tanda baca seru (!), sehingga menjadi "terserah!" Maka akan memiliki maksud penekanan, kalimat seru, yang seolah-olah penulis sedang marah.
Contoh Anda bisa menyandingkan dengan kata-kata, "ya sudah, kalau memang begitu caranya terserah kalian saja, saya mah ikut saja. Atau aku terserah kamu saja kalau memang di situ bagus." Maka, maksud dari kata terserah ini akan menjadi terlihat enak dibaca.
Dalam situasi membaca pesan, kita tidak pernah tahu keadaan masing-masing pembacanya. Apakah sedang baik-baik saja atau tidak, maka itu perlu adanya mempermainkan kata-kata, pilih kata yang sesuai untuk disandingkan dengan kata "terserah".
Jangan biarkan kata "terserah" sendirian nanti kesepian. Kalau sudah kesepian, pembaca pun jadi tidak enak ketika membacanya, apalagi ditambah tanda baca seru (!), makin tidak enak.
Satu kata banyak maksud ini, yaitu kata "terserah" ibarat seni dalam melukis, jika Anda melukis hanya menggunakan satu warna saja, maka tidak akan terlihat enak. Oleh karena itu, perlu dikombinasikan dengan warna lain, agar terlihat indah dan enak dilihat.
Jadi, perlu menambahkan kata-kata lainnya yang dapat diiringi dengan kata "terserah", agar memiliki maksud yang jelas, tujuan yang jelas, tidak membuat petutur (pendengar) berpikir dua kali maksud dari kata "terserah" yang diucapkannya. Telinga kita sepertinya harus lebih peka lagi terhadap kata "terserah".
Yaaa, jadi terserah kalian sajalah, he-he.
Semoga bermanfaat.
Belajar Bahasa Indonesia itu Mudah.
Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H