Mempelajari segala sesuatu hal dimulai dari dasarnya. Dasar ini fondasi untuk membangun atau mendirikan objek menjadi kokoh. Kalau kita tidak punya landasan dasar untuk membangun atau mempelajari sesuatu, maka tidaklah menjadi kokoh. Kokoh ini artinya kuat dan memiliki daya tahan yang lama.
Hubungannya apa dengan mempelajari bahasa Indonesia dengan dasar, ada kata fondasi, bangunan, dan lain-lainnya? Tentu saja ada hubungannya, seperti yang dikatakan pada awal kalimat di paragraf pertama. Belajar bahasa Indonesia itu akan terasa mudah, apabila kita mengetahui dasarnya.
Apakah tidak cukup saling paham pada saat berkomunikasi sebagai dasar? Dasar utama dari bahasa adalah adanya hubungan timbal balik antara penutur dan petutur, artinya keduanya saling mengerti. Hal itu sebagai dasar utama, tetapi belum mencukupi dasar-dasar lain dalam mempelajari bahasa Indonesia.
Kita sudah mengetahui adanya KBBI sebagai pendukung keberlangsungan berbahasa. KBBI juga merupakan dasar dari mempelajari bahasa Indonesia, karena adanya KBBI kita dapat mengetahui bidang-bidang bahasa lain, kelas kata, ragam bahasa, dan jenis kata. Namun, masih banyak pendukung lainnya sebagai dasar mempelajari bahasa Indonesia.
Dasar juga merujuk pada pemula. Seorang pemula yang ingin mempelajari bahasa Indonesia hanya mengetahui sumber-sumber tertentu saja, terutama hanya dengan KBBI, sehingga hal tersebut tidak mencukupi kebutuhan seorang pemula untuk mempelajari bahasa Indonesia dan harus memperbanyak sumber lainnya.
Banyak yang mengatakan, "Saya ingin mempelajari bahasa Indonesia, dasar-dasar untuk memulai belajar bahasa Indonesia, apa? Apakah ada sumber lainnya?" Berikut ini saya akan membagikan lima rekomendasi buku dasar untuk mempelajari bahasa Indonesia, bagi yang ingin memulai belajar bahasa Indonesia yang sesuai kaidah.
1. PUEBI
Untuk mempelajari bahasa Indonesia, terutama dalam menerapkan keterampilan berbahasa, seperti menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. PUEBI ini menjadi peran paling penting dalam mewujudkan keterampilan berbahasa, terutama dalam kegiatan tulis-menulis.
PUEBI ini diterbitkan oleh Badan Pengembangan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2016, bersama dengan tim pengembangan pedoman bahasa Indonesia. Di dalam PUEBI banyak berisikan tentang ejaan-ejaan kebahasaan Indonesia, agar pengguna bahasa dapat teratur dalam berbahasa tulis dan lisan.
Di dalam PUEBI terdapat tata cara pemakaian huruf yang benar, seperti penggunaan huruf abjad, huruf vokal, huruf konsonan, huruf diftong, gabungan huruf konsonan (digraf), huruf kapital, huruf miring, dan huruf tebal. Lalu, juga terdapat tentang tata cara penulisan kata yang benar, seperti penulisan kata dasar, kata berimbuhan, bentuk ulang kata, gabungan kata, pemenggalan kata, kata depan (preposisi), partikel, singkatan dan akronim, kata ganti, dan kata sandang.
Selain itu juga terdapat tentang pemakaian tanda baca yang benar, seperti tanda titik, koma, titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda tanya, tanda seru, elipsis, petik, petik tunggal, tanda kurung, kurung siku, garis bawah, dan penyingkat. Serta terdapat pula tentang penulisan unsur serapan. Oleh karena itu, PUEBI menjadi hal yang paling mendasar setelah KBBI, untuk mempelajari bahasa Indonesia.
2. Tata Bahasa Dasar Bahasa Indonesia