Mohon tunggu...
Rifan Bilaldi
Rifan Bilaldi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI. Pendidikan adalah gerbang harapan dan bahasa adalah kunci pendidikan. Kita harus menjunjung tinggi pendidikan, pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia

Yuk! Tingkatkan kualitas pendidikan dan mengenal serta belajar bahasa Indonesia untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Sulit Belajar Bahasa Indonesia? Inilah 3 Penyebabnya

3 November 2020   17:48 Diperbarui: 6 November 2020   16:13 6598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak sedikit dari masyarakat Indonesia selalu mengeluhkan materi bahasa Indonesia. Entah malas, seketika berat di hati, dan masih banyak lagi keluhan yang dirasakan. Ditambah lagi, pendidik yang tidak bersahabat. Bisa-bisa makin enggan saja belajar bahasa Indonesia.

Sebenarnya apa sih kesulitan siswa dalam mempelajari bahasa Indonesia? Sesulit itukah bahasa Indonesia daripada bahasa Inggris, sampai-sampai pelajaran bahasa Inggris nilainya lebih tinggi daripada bahasa negaranya sendiri.

Tidak mungkin tanpa sebab yang menyertai kemulusan belajar bahasa Indonesia. Pastinya penyebab yang melekat dialami oleh siswa sehingga kesulitan belajar bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia itu pelajaran yang sebenarnya kita semua sebagai masyarakat Indonesia paham. Namun, kita tidak peka terhadap kebenaran dari bahasa kita sendiri, karena sudah terlalu terbiasa dalam bahasa sehari-hari atau bahasa ibunya.

Kalau ditanya susah atau tidaknya belajar bahasa Indonesia, tentu saja akan menghasilkan jawaban yang relatif dan bervariasi. Ada yang susah dan ada yang mudah.

Ilustrasi (sumber: medcom.id)
Ilustrasi (sumber: medcom.id)

Setiap kesulitan, selalu ada kemudahan, tidak mungkin sulit terus tidak ada kemudahan. Pastinya semua pelajaran yang kita pelajari di sekolah, ada sulitnya dan ada mudahnya, tidak melulu sulit.

Bagaimana kalau semua pelajaran dapat diikuti dengan mudah, tetapi hanya pelajaran bahasa Indonesia yang dianggapnya sulit? Perlu ditanyakan lebih lanjut, kenapa bisa begitu? Pastinya ada penyebab atau masalah yang mendalami dari diri itu siswa.

Lantas apa masalah yang bisa menjadi hambatan siswa dalam mempelajari bahasa Indonesia? Apa penyebabnya? Mari dengan saksama, kita telusuri berdasarkan keluhan yang paling sering dilontarkan siswa.

Pertama, bikin mengantuk

Inilah yang selalu dirasakan oleh kebanyakan siswa pada saat mengikuti pelajaran bahasa Indonesia adalah mengantuk. Kenapa bisa mengantuk? Tentu saja karena pendidik saat menerangkan materi seperti mendongeng.

Hal ini dikarenakan, materi bahasa Indonesia tidak luput dari sebuah cerita. Ketika membahas sebuah cerita, otomatis pendidik memberikan contoh cerita, atau menerangkan tentang materi cerita. 

Hal yang membuat siswa mengantuk adalah bagaimana cara pendidik menyampaikan materinya, hal ini kembali lagi kepada pendidiknya, agar mengemas penjelasannya menjadi lebih menyegarkan.

Dengan hal ini, akan membangkitkan gairah siswa dalam mengikuti pelajaran bahasa Indonesia dengan baik.

Kedua, soalnya panjang-panjang

Ini penyebab yang juga sering terjadi oleh siswa pada saat ujian atau ulangan. Ketika siswa diberikan soal ujian atau ulangan, siswa langsung berkata "soalnya kayak baca koran". Ini penyebab rendahnya nilai bahasa Indonesia, karena malas membacanya.

Ya, memang seperti itulah soal bahasa Indonesia, dimaksudkan agar siswa mampu membaca, hanya sebagian siswa yang bisa mendapatkan nilai bahasa Indonesia yang tinggi, karena dia memiliki keterampilan membaca.

Di dalam materi bahasa Indonesia, ada materi cerpen, novel, dan dongeng, otomatis materi tersebut penggalan isinya akan dijadikan soal, sehingga akan menjadi banyak soalnya.

Jika siswa cermat dan telaah dengan baik, soalnya mudah, dan akan terjawab dengan sempurna. Jadi, soal banyak bukan salah soalnya. Namun, rendahnya minat baca masyarakat Indonesia.

Ketiga, kurangnya pemahaman tentang bahasa Indonesia

Kurangnya pemahaman tentang bahasa Indonesia ini mencakupi ranah yang sangat luas, karena akan meliputi tentang pemakaian tanda baca, ejaan, kapital, seisi PUEBI, kata baku dan tidak baku, kalimat, dan semua yang merupakan bagian dari bahasa Indonesia.

Kurangnya pemahaman terhadap bahasa Indonesia, karena terbiasanya menggunakan bahasa sehari, tanpa adanya keinginan untuk mempelajari bahasa Indonesia lebih dalam lagi.

Belajar bahasa Indonesia itu seperti halnya belajar bahasa Inggris. Seseorang yang mempelajari bahasa Inggris penuh dengan niat dan kegemaran yang menggebu-gebu, otomatis dengan senang hati mengikutinya, sampai harus bimbel bahasa Inggris.

Di dalam bimbel, kita akan mempelajari bahasa Inggris lebih dalam, apalagi kita belum ada dasar memahami pelajaran bahasa Inggris, tiba-tiba bisa langsung mahir, hal ini dikarenakan antusiasnya itu.

Hal ini sama dalam mempelajari bahasa Indonesia, apabila kita antusias belajar bahasa Indonesia, menyenanginya, kita akan mempelajari lebih dalam, bahkan akan lebih mahir daripada bahasa Inggrisnya.

Dalam memahami bahasa Indonesia, perlu adanya kesadaran dalam diri, akan pentingnya bahasa Indonesia dan tidak sulit mempelajari bahasa Indonesia.

Itulah ketiga penyebab siswa selalu merasa sulit belajar bahasa Indonesia, selain karena sudah biasa dalam bahasa sehari-hari. Ketiga hal inilah penyebab yang paling sering dialami siswa.

Belajar bahasa Indonesia itu tidak perlu dijadikan beban. Justru dalam belajar bahasa Indonesia pada tingkatan sekolah tergolong mudah, karena konteks yang digunakan masih melekat oleh kebiasaan sehari-hari, cuma sedikit ditransformasikan ke dalam bentuk yang lebih sempurna.

Semoga bermanfaat.

Mari belajar bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dimulai sejak dini.

Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, kuasai bahasa asing.

Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun