Mohon tunggu...
Rifan Bilaldi
Rifan Bilaldi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI. Pendidikan adalah gerbang harapan dan bahasa adalah kunci pendidikan. Kita harus menjunjung tinggi pendidikan, pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia

Yuk! Tingkatkan kualitas pendidikan dan mengenal serta belajar bahasa Indonesia untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Demi Nasionalisme: Lomba Umum Ditiadakan, Lomba Bersama Keluarga pun Jadi

17 Agustus 2020   21:32 Diperbarui: 17 Agustus 2020   21:47 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto anak-anak sedang lomba makan kerupuk. (dokpri)

Kemeriahan kemerdekaan tahun ini sedikit berkurang. Sangat menurun drastis rasa nasionalisme kemerdekaan kita pada tahun ini. Sedih? Ya, sangat sedih dan memprihatinkan dengan keadaan seperti ini

Saya sejak SD, tidak pernah absen untuk menyaksikan pengibaran bendera sang saka merah putih, di Istana Negara melalui televisi. Baru tahun ini saya tidak menyaksikan, karena kurang khidmatnya merayakan kemerdekaan yang tidak begitu meriah.

Biasanya, saya mengikuti dari awal sesi hingga akhir upacara. Langit pun diindahkan dengan pesawat tempur yang mengarungi angkasa setelah pengibaran bendera. Namun, semua itu tidak bisa dirasakan pada tahun ini. Kemeriahan kemerdekaan merosot drastis.

Upacara semua dilakukan melalui virtual. Tasyakuran ditiadakan, lomba-lomba ditiadakan, riuh, ramai, sorak-sorai anak-anak dan orang tua ketika menyaksikan anaknya lomba pun kini tak ada.

Latar belakang hiasan perlombaan 17 Agustus 2020. (dokpri)
Latar belakang hiasan perlombaan 17 Agustus 2020. (dokpri)
Saya merasakan kegundahgulanaan, besok pada hari kemerdekaan harus apa? Biasanya menyaksikan lomba dan upacara, kini pun tidak. Di RT saya pun tidak mengadakan tasyakuran malam 17-an dan perlombaan.

Seketika saya berserta keluarga besar mengadakan acara bakar-bakar untuk menghidupkan khidmatnya malam hari kemerdekaan. Lalu, saudara saya mencetuskan untuk mengadakan perlombaan khusus keluarga besar saja.

Menurut saya itu ide yang bagus, hanya keluarga tanpa campur tangan orang lain akan merasa aman dari penyebaran virus. Kebiasaan rakyat Indonesia dalam momen hari kemerdekaan selalu ada perlombaan.

Foto sedang melakukan lomba injak balon. (dokpri)
Foto sedang melakukan lomba injak balon. (dokpri)

Momen seperti ini tidak boleh hilang. Walau lomba umum ditiadakan, lomba bersama keluarga pun jadi. Kita bangkit semangat nasionalisme yang tidak pernah padam dalam situasi apapun.

Kita harus bangkit dari jajahan virus korona. Kita tidak boleh kalah oleh virus, yang harus mengorbankan rasa nasionalisme dengan menghilangkan kesakralan kemeriahan kemerdekaan.

Bangsa ini tidak boleh tidur di saat momen penting seperti ini. Maka dari itu, dengan sebuah inisiatif, saya beserta keluarga besar mengadakan lomba kecil-kecilan untuk memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia.

Foto perlombaan joget bangku. (dokpri)
Foto perlombaan joget bangku. (dokpri)

Foto anak-anak sedang lomba makan kerupuk. (dokpri)
Foto anak-anak sedang lomba makan kerupuk. (dokpri)
Antusiasme keluarga pun sangat tinggi. Walau keadaan seperti ini, tetapi tidak mengurangi semangat yang tinggi dalam mengikuti setiap perlombaan. Hadiah yang didapatkan pun hasil urunan bersama.

Perlombaan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia dan menyanyikan lagi 17 Agustus 1945, guna mengingat tentang lagu nasional. Kegiatan ini berlangsung sangat khidmat dan meriah.

Dalam perlombaan sesekali diadakan pertanyaan tentang sejarah kemerdekaan. Hal ini dilakukan guna meningkatkan daya pikir anak-anak peserta lomba, karena terlalu banyak konsumsi belajar daring, agar tidak kehilangan arah dalam mengingat materi.

Foto anak-anak sedang lomba memasukan benang ke jarum. (dokpri)
Foto anak-anak sedang lomba memasukan benang ke jarum. (dokpri)

Foto anak-anak sedang lomba kupas telur. (dokpri)
Foto anak-anak sedang lomba kupas telur. (dokpri)

Kegiatan ini adalah suatu momen perwujudan bentuk nasionalisme yang tidak boleh pudar sama sekali. Kita melihat bagaimana perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan. Situasi mereka lebih mencekam daripada ini, tetapi semangat juang dan nasionalisme mereka jauh lebih besar, tidak pernah pudar.

Tidak ada kata menurunkan intensitas rasa kemerdekaan. Mereka tetap menjunjung tinggi semangat nasionalisme yang tinggi. Maka dengan adanya perlombaan bersama keluarga ini. Semoga akan menjadi perwujudan dalam memeriahkan hari kemerdekaan.

Semoga bangsa ini segera pulih dan bangkit, menjadikan jati diri bangsa yang merdeka dari segala aspek. Sehingga rakyat dapat sejahtera dan hidup tenteram. Agar dapat merasakan kekhidmatan hari kemerdekaan Indonesia yang akan datang.

Dalam momen berbagi ini, semoga menjadikan suatu pelajaran yang bermanfaat bagi kita semua, agar kita dapat mengaplikasikan dalam hidup sehari-hari di dalam masyarakat dan menjadi warga negara yang baik, yang menghargai perjuangan para pahlawan hingga titik darah penghabisan demi nama "merdeka".

HUT KE 75 RI

Salam literasi, salam budaya Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun