Mohon tunggu...
Rifan Bilaldi
Rifan Bilaldi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI. Pendidikan adalah gerbang harapan dan bahasa adalah kunci pendidikan. Kita harus menjunjung tinggi pendidikan, pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia

Yuk! Tingkatkan kualitas pendidikan dan mengenal serta belajar bahasa Indonesia untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kasus Covid Meningkat, Pemahaman Belajar Siswa Menurun

6 Agustus 2020   22:44 Diperbarui: 7 Agustus 2020   05:39 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah mencapai pertengahan tahun 2020 kasus baru covid-19 tak kunjung usai. Pemerintah pusat dan daerah telah melakukan berbagai metode dan teknik penanganan covid-19 ini. Sudah melewati beberapa masa PSBB hingga PSBB transisi menuju kenormalan baru. Namun, kasus covid terus meningkat dan semakin meningkat setiap harinya. Entah apa yang membuat permasalahan wabah ini tak kunjung usai.

Dengan bertambahnya kasus covid-19 ini setiap hari membuat masalah pendidikan semakin runyam. Keluhan demi keluhan yang dilontarkan oleh masyarakat dari peserta didik, guru, orang tua, dan wali murid mengenai peningkatan mutu belajar yang semakin merosot. Menurun secara terjalnya kualitas pendidikan, akan berdampak fatal pada kognitif anak.

Data kasus covid terus meningkat. (Dok. Kemenkes RI)
Data kasus covid terus meningkat. (Dok. Kemenkes RI)

Setiap hari banyak ditemui anak-anak usia sekolah dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah atas, banyak melakukan kegiatan di luar rumah, untuk main, berkumpul, dan lain sebagainya yang dilakukan pada jam sekolah. Bukan melakukan kegiatan belajar, membaca, atau hal pendidikan lainnya. Hal tersebut ditemukan banyaknya anak-anak usia sekolah ramai di jalan, di gang-gang untuk bermain dan berlari-larian, seperti tak ingat bahwa ia masih sekolah.

Kegiatan belajar mengajar yang terus dilakukan secara daring ini, akan menurunkan semua aspek pendidikan anak. Banyak sekali kendala dan kesulitan yang dirasakan dalam belajar daring ini. Apa saja kendala selama belajar daring ini? Berikut poin-poin permasalahan yang terjadi selama kegiatan belajar mengajar melalui daring.

Anak sulit dibangunkan ketika jam sekolah

Banyak orang tua pagi-pagi sudah teriak-teriak bangunkan anaknya untuk sekolah, absen, video, tugas, dan lain sebagainya. Namun, hal tersebut menjadi perkerjaan tambahan bagi orang tua, yang seharusnya sudah melakukan pekerjaan rumah, ini harus susah payah membangunkan anaknya. Belum lagi anak marah karena kurang puas tidur, sehingga sulit dibangunkan.

Jam tidur anak-anak menjadi tidak teratur

Setelah anak sulit dibangunan oleh orang tua, hal tersebut disebabkan karena jam tidur anak yang tidak teratur. Karena anak merasa paginya tidak harus ke sekolah, tidak ada apel pagi, maka anak akan seenaknya untuk tidur. Sehingga jam tidur anak menjadi tidak teratur.

Banyak anak-anak setelah melakukan presensi, lalu kembali tidur

Banyak sekali hal ini dilakukan oleh anak-anak jenjang pendidikan menengah, setelah mereka bangun, presensi, mereka melanjutkan tidur. Karena yang ada dibenak mereka yang penting absen aman. Dari hal ini saja siswa sudah tidak mendapatkan pemahaman sedikit pun.

Anak-anak lebih sering main ketimbang belajar

Ketika anak tidur kemalaman karena tidak teratur, bangun kesiangan sehingga sulit dibangkunkan. Lalu, setelah bangun yang dikerjaan anak adalah main, terkadang anak diberikan tugas kepada guru, dikerjakannya sambil bermain. Hal tersebut membuat konsentrasi belajar siswa menurun.

Tugas anak lebih banyak dikerjakan orang tua, bukan diajarkan.

Orang tua banyak yang geregetan terhadap anak, karena pekerjaan orang tua yang belum terselesaikan, anak diajarkan tidak paham, batas waktu pengumpulan yang sebentar, membuat banyak orang tua yang mengerjakan tugas anaknya. Hal tersebut juga mengakibatkan pada menurunnya kemauan belajar anak.

Masih banyak permasalahan yang terjadi pada anak selama pembelajaran dari ini. Namun, dari kelima poin tersebut sudah menggambarkan bahwa bobroknya kualitas pendidikan kita. Adab dan akhlak anak menjadi tidak terkontrol, kelakuan anak-anak semakin di luar batas. Hal tersebut karena kegiatan anak penuh dilakukan di rumah. Guru tidak bisa memantaunya dan tidak bisa mendidiknya secara penuh.

Apabila kegiatan dilakukan di sekolah, anak-anak akan berada dalam lingkungan sekolah selama 6 sampai 8 jam, sehingga mereka akan terpantau guru, diatur guru, dan melakukan aktivitas secara penuh di sekolah, hal tersebut membangkitkan motivasi belajar siswa. 

Namun, apabila di rumah seperti saat ini, diajarkan oleh orang tua, maka anak akan seenaknya, karena ia merasa orang tuanya, dan tidak ada yang ditakuti. Kalau di sekolah anak akan merasa lebih semangat dan merasa takut akan nilai yang anjlok.

Dengan terus bertambahnya kasus covid akan memperpanjang masa belajar dari rumah, sehingga membuat pemahaman belajar siswa semakin menurun. Apabila hal ini terus dilakukan, maka ke depannya pendidikan kita akan terperosok menuju jurang kebodohan di tahun yang akan mendatang. Maka sumber daya manusia di negeri ini juga akan mengalami penurunan. Sumber daya manusianya menurun akan bepengaruh pada kemajuan bangsa.

Bangsa kita adalah bangsa yang besar. Namun, kualitas pendidikan kita rendah, tingkat literasi kita juga rendah. Banyak sekali hal yang rendah dalam pendidikan kita, ditambah melakukan kegiatan belajar daring ini. Maka, akan menambah kualitas pendidikan yang semakin rendah. Pemahaman belajar semakin menurun, adab dan akhlak menurun, perilaku di luar batas, hal ini akan membawa anak bangsa pada rendahnya kualitas sumber daya manusia nantinya.

Pendidikan harus lebih ditingkatkan lagi, demi menunjang keberhasilan bangsa dalam persaingan dunia, dalam menjadikan negara ini menjadi dengan yang benar-benar berkembang. Karena keberhasilan suatu bangsa tergantung pada sumber daya manusianya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun