Mohon tunggu...
Rifan Bilaldi
Rifan Bilaldi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI. Pendidikan adalah gerbang harapan dan bahasa adalah kunci pendidikan. Kita harus menjunjung tinggi pendidikan, pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia

Yuk! Tingkatkan kualitas pendidikan dan mengenal serta belajar bahasa Indonesia untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Cara Membedakan "Di" Dipisah dengan "Di-" Disambung

29 Juli 2020   09:57 Diperbarui: 4 Juni 2021   05:36 2081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah kecil tersebut sering kali kita jumpai, bahkan kita sendiri yang melakukannya, maka kita harus ubah kebiasaan yang salah itu menjadi benar.

Cukup membuthan dua cara untuk membedakan kedua unsur "di". Berikut dua cara membedakan kedua unsur "di", yaitu "di" yang dipisah dengan "di-" yang disambung.

Pertama, kita harus mengetahui tujuan penggunaan kata "di" tersebut.

Apabila kita telah mengetahui tujuan penggunaan kata "di" tersebut, apakah untuk preposisi/kata depan atau untuk imbuhan prefiks kata kerja. Dengan kita sudah tahu tujuannya, maka kita sudah mulai dapat membedakannya. 

Kata "di" pada preposisi hanya digunakan sebagai kata depan yang menandai suatu tepat atau menunjuk suatu tempat, seperti di rumah, di kantor, di sekolah, di bangku, dan sebagainya. 

Kata "di-" pada imbuhan prefiks hanya digunakan untuk merangkai kelas kata verba, seperti diputus, ditendang, dicukur, dipotong, dan sebagainya.

Kedua, mencocokan dengan afiks/imbuhan dan unsur preposisi lainnya.

Kita cocokan "di-" yang sambung dengan imbuhan lainnya seperti "me-,meny-,mem-, dan meng-". Kata "di-" yang disambung atau imbuhan merupakan kata kerja pasif dan imbuhan lainnya seperti "me-, meny-, mem-, dan meng-" merupakan kata kerja aktif. 

Untuk membedakan kedua unsur "di" cukup dicocokan pada imbuhan lainnya itu, apabila kata "di" bisa dicocokan dengan imbuhan lainnya, maka kata "di" tersebut harus disambung atau dirangkai. Contoh kata dipotong, apabila diubah ke kata kerja aktif dengan menyatukan imbuhan mem- maka menjadi memotong. 

Baca juga : Gelitik Bahasa: Imbuhan ter-

Kalau kita pisah kata "di" yang merupakan kata kerja pasif bukan preposisi, maka akan menjadi di potong. Apabila dicocokan dengan preposisi lainnya, seperti ke dan dari, maka akan menjadi ke potong (yang seharusnya terpotong) dan dari potong, sehingga hal ini akan menjadi tidak logis.

Kita cukup mengetahui tujuan penggunaan kata "di" dan mencocokannya dengan imbuhan dan preposisi lainnya, apabila kata di itu cocok pada imbuhan lainnya, maka harus disambung, apabila tidak cocok, dan cocok dipreposisi lainnya maka dipisah. Dengan dua cara tersebut kita sudah bisa membedakan "di" dipisah dengan "di-" disambung.

Masalah ini hal sangat kecil. Namun, dari masalah kecil ini akan menjadi kebiasaan dan bisa menyebabkan ke masalahnya yang besar. Apabila kita telah mengatasi masalah kecil, maka masalah besar kebahasaan akan teratasi dan membuat kita semakin terbiasa memahami dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun