Mohon tunggu...
Rifan Bilaldi
Rifan Bilaldi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI. Pendidikan adalah gerbang harapan dan bahasa adalah kunci pendidikan. Kita harus menjunjung tinggi pendidikan, pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia

Yuk! Tingkatkan kualitas pendidikan dan mengenal serta belajar bahasa Indonesia untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak-anak sebagai Pelopor Utama Pengembangan Bahasa dan Pendidikan

23 Juli 2020   22:56 Diperbarui: 23 Juli 2020   22:55 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. harapanrakyat.com

Suatu bangsa akan maju apabila sumber daya manusia yang mumpuni. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas, maka akan berdampak positif pada kemajuan suatu bangsa. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan kaya akan sumber daya alamnya. Namun, apa gunanya kalau memiliki kekayaan sumber daya alam, tetapi tidak bisa memanfaatkan dan mengelolanya.

Kita tentu saja menginginkan bangsa ini maju beranjak dari negara berkembang menuju negara maju. Menjadi negara maju adalah suatu harapan dan impian yang besar bagi seluruh rakyat Indonesia. Menjadi negara maju dari berbagai aspek, terutama harus dibangun dari aspek pendidikan dan pengembangan bahasa Indonesia.

Aspek pendidikan dan pengembangan bahasa adalah suatu pondasi paling dasar untuk memperkokoh suatu negara. Karena bahasa adalah identitas negara dan pendidikan adalah kekuatan negara. Tanpa adanya pendidikan maka tidak ada orang-orang yang mampu dan ahli dalam suatu bidang. Tanpa adanya bahasa maka negara akan kehilangan identitasnya. Maka keduanya adalah hal paling utama dalam memajukan bangsa.

Untuk menerapkan itu semua harus dibangun sejak dini, sejak anak-anak, karena anak-anak adalah bibit suatu bangsa untuk menentukan perjalanan bangsa, mengarah maju atau mundur, itu semua harus dilakukan sejak dini. Pemerintah harus lebih peka lagi terhadap peningkatan kualitas pendidikan dari segi pendidik, prasarana yang mendukung, dan lain sebagainya, agar mampu menciptakan anak-anak bangsa yang berkualitas.

Pada setiap tahunnya sejak tahun 2016 grafik anak putus sekolah selalu mengalami kenaikan. Pada tahun 2016/2017 berjumlah 187.078 anak, tahun 2017/2018 berjumlah 187.824 anak yaitu dalam satu tahun ajaran mengalami kenaikan 746 anak mengalami putus sekolah. Tahun 2018/2019 mengalami kenaikan yang cukup tinggi yaitu sebesar 92.580 anak, sehingga total anak yang mengalami putus sekolah pada tahun ajaran 2018/2019 berjumlah 285.404 berdasarkan data BPS.

Permasalahan tersebut sangat memprihatinkan. Bagaimana bangsa bisa besar dan bisa maju, apabila pendidikannya rendah dan bagaimana bisa mengembangkan bahasa Indonesia kalau anak-anak pun tak dapat bersekolah. Maka itu harus kesadaran sendiri tentang pentingnya pendidikan dan pengembangan bahasa adalah hal yang paling utama.

Pada Kamis, 23 Juli 2020 tepat hari ini adalah hari anak nasional. Anak-anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak sesuai dengan pasal 9 (1), UU 23 tahun 2002 tentang mendapatkan pendidikan adalah hak setiap anak-anak bangsa. Maka itu, anak-anak harus mendapatkan haknya, tidak memandang kelas sosial karena anak-anak bangsa berhak mendapatkan pendidikan.

Di hari anak-anak nasional ini, anak-anaklah pelopor utama pengembangan bahasa dan pendidikan. Dikarenakan karakter, kompetitif, kognitif, kreativitasan, dan kemampuan anak mudah dibentuk. Apabila pembentukan itu dilakukan sejak dini, melakukan pemerataan pendidikan, memerhatikan pendidikan, dan memerhatikan pendidik, maka akan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas.

Pendidik adalah profesi paling utama dalam suatu bangsa, karena pendidik adalah akar dari segala profesi. Pendidik mampu menciptakan segala profesi untuk kemajuan suatu bangsa. Yang kita ketahui dan kita lihat para pendidik mengabdi pada bangsa hanya dibayar dengan ikhlas, hal ini sangat memprihatinkan.

Pendidik mengabdi pada bangsa untuk menciptakan anak-anak ibu pertiwi untuk menjadi anak-anak yang berkualitas dan mampu bersaing di internasional.

Untuk para orang tua, agar lebih memperhatikan anak-anaknya untuk lebih meningkatkan kualitas diri, terutama pada situasi seperti saat ini, mengharuskan anak-anak untuk belajar dari rumah secara mandiri. Hal ini pastinya sangat berdampak pada psikologi anak dan kemampuan anak. Agar tidak menurunkan kualitas pendidikan anak, maka harus kesadaran diri dan usaha untuk meningkatkan kualitas agar terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat memajukan bangsa.

SELAMAT HARI ANAK NASIONAL...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun