***
Raung sirene terdengar. Semakin lama, semakin besar, semakin mendekat. Terdengar pintu-pintu mobil dibuka dan ditutup dengan kuat. Juga langkah-langkah kaki yang berderap berganti-gantian.
Sesosok tegap muncul di depan pintunya.
"Pak Yoyohgi?" Sosok itu memulai
"Betul"
"Pak , kami dari kepolisian. Bapak kami tangkap atas tuduhan berlapis. Menghasut, melindungi pelaku terorisme dan percobaan suap. Ini suratnya"
Dua orang dengan baju turn back crime yang sama tegapnya masuk. Ada pistol di pinggang mereka. Yang satu meminta Yoyohgi berdiri dan mengambil lengannya. Yang satu mengeluarkan borgol kemudian memasangkannya di pergelangan Yoyohgi.
"Silahkan ikut kami"
Ia diam.
Di gerbang, dari dalam mobil ia memandang warga-warga yang berdiri di samping jalan. Mereka melambaikan tangan. Di sisi mereka ada berbagai buntelan. Pakaian, kompor, bantal. Tidak lama kemudian ia melihat  bulldozer, eskapator, truk mulai masuk ke area Benciribut. Pihak PT.
Ketika masuk ke tol, di sisi-sisinya ia melihat warga-warganya. Beberapa dari mereka  melihat Yoyohgi dan melambaikan tangan.Â