"Dengan model seperti ini, diharapkan bisa dimanfaatkan, dan kami kesini ingin melihat seperti apa pembuatannya," ujar Amir menambahkan.
Amir berharap dengan alternatif ini kualitas genting tidak akan menurun dan bisa terus dikembangkan.
"Yang penting nantinya kami sebagai perajin diberi pelatihan dan pendampingan dahulu bagaimana cara membuatnya," kata Amir.
Sementara itu, Direktur PT Banyumas Investama Jaya, Aditya Sigit Pratomo mengatakan nantinya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Banyumas yang akan membeli produk genting tersebut dari Kelompok Swadaya Masyarakat. Barulah nanti BUMD yang akan menjual ke para kontraktor. Jika ada tender, sehari inshaallah bisa terjual 500-700 paving dengan mesin itu. ia juga berharap kedepannya bisa memproduksi sekitar 50 paving dalam waktu satu jam.
Aditnya juga menambahkan, pemanasan untuk membakar plastik yang diolah menjadi genting dan paving antara 300 sampai 350 derajat celcius. Pemanasan suhu tersebut sama sekali tidak menimbulkan asap jika plastik yang dimasukkan mesin dalam kondisi kering.
"Sampah plastik yang diolah cukup dikeringkan terlebih dahulu supaya tidak menimbulkan asap, karena dalam proses pembakaran asap itu berasal dari uap air," katanya.
Melihat besarnya peluang yang ada, sehingga uji coba sampah plastik menjadi genting dan paving sekarang ini dianggap paling tepat. Sebab, semua sampah plastik masuk dan langsung diolah menjadi kedua jenis barang tersebut. Sampah plastik juga tidak perlu dibersihkan, hanya dikeringkan saja.
Sumber :
banyumas.tribunnews.com/ dengan judul "Produksi Sampah Plastik Berlimpah, Pemkab Banyumas Mendaur Ulang Jadi Genting dan Paving",
https://radarbanyumas.co.id/ dengan judul "Pelopori Genteng dan Paving dari Limbah Plastik, Bupati Husein : Masalah Sampah Plastik Sudah Selesai"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H