Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Janji Rojaki

1 Maret 2021   13:41 Diperbarui: 1 Maret 2021   14:20 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kenapa bisa bebas? Kau tidak senang? Ada lelaki lain?" Rojaki memercikkan buih sabun ke wajah Titis.

"Bukan tidak senang, hanya kaget saja, kok kau bisa bebas secepat ini?"

Cerita itu pun meluncur. Beberapa hari setelah Rojaki di kantor polisi, gantian Ko Ahen ditangkap. Bedanya si koko ditangkap untuk diisolasi di rumah sakit. Dia diduga terjangkit Corona. "Tapi Alhamdulilah hasil laboratorium menyatakan bahwa dia negatif Corona. Mungkin karena senang atas kenyataan itu, dia berbaik hati menarik tuntutanya."

Seorang bocah kecil tiba-tiba datang berlari memeluk lengan Rojaki. "Abang Rojaki bisa buatin aku adek, Kan?"

"Nah, itu sudah ada di dalam pikiran abang. Kelak kita akan memberi nama adikmu; Corona. Haha, sebagai wujud rasa syukur saja. Lucu tidak?" Suara jerit riang menggema. Buih sabun beterbangan membentuk lengkung pelangi.

---sekian---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun