Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hati Terserak

22 Desember 2020   11:52 Diperbarui: 22 Desember 2020   11:52 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menyusun hati terserak, anak-anak santap gadget, bau mesiu bunuh nurani, negeri penggorengan, siapa yang masak bau gosong, cita rasa membunuh langit, hujan tak turun hari ini.

Orang-orang lupa ada perhentian, lampu lalulintas, saatnya berhenti, biar mengaso, jeda, beri kesempatan yang lain lari, selalu ada waktu memberi, sekadar membaca situasi, pahami diri.

Menyusun hati terserak, ada jutaan puzzle tanpa tujuan, anak-anak melipat masa depan, sebuah tonggak memberi waktu, jalan mundur.

Plg, 1220

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun