Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Rindu Saat Tak Bisa Mengulang Waktu

5 Mei 2020   15:53 Diperbarui: 5 Mei 2020   16:05 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku selalu rindu setelah menggalah mata
ada air mata menetes
telaga kehilangan

di sudut rumah paling belakang cerita
kau tiup bara mengasah selera
yang tajam membangun sahur terasa lembur
aku sedang mengulam dengkur

kutahu mata lamur beradu debu asap
tapi melihat kecipak meja makan
menikmati juadah  sahur yang berkah
ada yang dapat kau ceritakan tentang
kasih sayang

aku lupa membagi ruang luang
ketika kau mengurai rindu
urat-urat air mata
mengatakan pulanglah
"melihatmu berkecipak pada sahur lebur
aku menemukan masa kanak-kanak
ingin memelukmu"

aku rindu masa yang kabur
terkadang kehilangan ada setelah tiada
ketika ada membutakan mata hati
aku lupa membasuh surga yang kau persembahkan di kaki
merugi masa senggang yang selalu lengang kepulangan

aku rindu
mengasah batu tak mungkin
menjadi permata

040520

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun