Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Lorong Rona] Hari Kelima

7 April 2020   12:22 Diperbarui: 7 April 2020   12:46 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manahan terbelalak. Dia batuk-batuk lagi, bahkan sampai muntah-muntah. Salohot mengalihkan perhatian aparat. Kawannya si Manahan sedang gawat. Beruntung aparat itu memanggil kawan-kawannya. Sepertinya dia termakan skenario. Hanya saja ketika mereka sudah dekat, satu demi satu sayur kol dibelah. Manahan bersiap kabur, tapi kabur itu pastilah menambah kecurigaan mereka.

Perlahan tangan aparat berhasil merogoh narkoba yang dibungkus dalam plastik,  dibungkus pula oleh sayur kol. Tahu kan apa jadinya? Ya, mereka akhirnya diisolasi. Bila yang postitif Covid-19 diisolasi di rumah sakit. Akan hal Manahan dan kawan-kawannya diisolasi di balik terali besi.

Besyukurlah mereka pasaran hoaks sedang laris. Rumah nomor 05 di Lorong Ronda tak lagi ada penghuninya. Kabar yang sampai di lorong itu, Manahan dan teman-temannya positif Covid-19 dan sedang diisolasi di sebuah rumah sakit.

"Kasihan mereka," ucap Yuzak.

"Benar! Beberapa hari lalu Manahan memang sering batuk-batuk."

"Apa kabar istri barunya, si Salmah itu?"

"Mudah-mudahan Manahan cepat sembuh dan kumpul lagi dengan istrinya."

Tapi sayang, tak ada cerita cepat sembuh bagi yang positif narkoba, apalagi kawan ini kaki-tangan bandar. Terpaksalah pasrah merasakan dinginnya ubin penjara berbilang tahun.

-----  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun