duduk sendiri menitip gerimis mengukir kota, ada dingin kepanikan merajut genangan, di mana geliat keberanian, berjudi dengan semangat, bertaruh antara hidup dan kematian, sehat dan gelisah sakit di lapik tipis, bukankah hidup itu masalah? aku tak berani menggantung harap, orang-orang kalah sebelum berjuang melawan gigil, ketika hangat dikirim lewat sela asa terhimpun.
setiap sakit akan berakhir, percayalah, aku tetap ingin mengajakmu berayun di pelepah waktu setelah hujan reda, ibu memanggilmu, pulanglah anak terbaik, tak cengeng pada cobaan, karena hari esok kutunggu kau di pintu sekolah, saat itu pasti masih ada senandung Indonesia Raya.
0504
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H