Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ketika Harus Menangis Kau Hadapi dengan Tawa

4 April 2020   10:55 Diperbarui: 4 April 2020   11:15 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pun secangkir semangat yang tumbuh di debar cemas, bau obat, sendiri dalam kabut masker, hilir mudik ketakutan, sebuah harapan, ketika keluarga menjauh, menggapai di layar kaca; Pa, pulanglah! anak-anak menunggu, kapan kita ke pantai?

kau sangat bergairah ketika istrimu mengatakan positif, sekarang mendengar positif, tercipta terali, masih hidup seolah mati, belajar mengeraskan hati, air mata beku, tak ada jiwa, saat kepasrahanmu adalah kekuatan.

pun secangkir semangat, tak pula teman selain bayang-bayang, kau tetap berbincang, tak  ada ketakutan, hal umum ketika yang sehat pasti sakit, tatkala hidup pasti mati, pasrahmu tanpa penghalang, ridho itu mendapat jawaban, ada yang tertawa.

Negatif.....

0404

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun