Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Covid-19, pada Nadi Memburu Sebelum Biru

19 Februari 2020   11:59 Diperbarui: 19 Februari 2020   11:58 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : indoneisainside.id

di kafe malam itu
perempuan mengapit rindu dalam secangkir latte
ranum matanya memaku hujan turun pelan
harapnya lelaki itu hadir menyibak tirai
hujan mengulur perjumpaan ketika rinai betah
mengecup kening merengkuh bahu
memeluk harapan tentang nyala jingga
aku akan menikahimu  sebelum luruh usia
meninggalkan pada

kau mungkin sedang bermimpi
seperti para pemimpi yang terkurung sepi
melolong dalam bingar,  beku gairah sungsang kelu

virus itu meluluh kota
tak ada yang menyemai kata di sini
nyawa satu-satu melayang
belum usia hangat berdenyar
dia tak akan kembali
lengkung tanah kini mengapit
mata itu berharap, bertahanlah untukku
untuk benih yang kutitip di janin, dari bibit air mata

di kafe malam itu
kau sendiri dalam ruang tanpa penghuni
menyeruput pekat kafein mengajak terbangun
semoga ini hanya mimpi berharap segera berlalu
tapi kau lihat hujan itu nyata
tanganmu bergetar meninggalkan jaga

tak ada orang yang berteriak
ketika hujan mengaminkan usia menyusulnya
orang-orang kehilangan
rindu merawa kota yang telah beku
diam
setelah
nyawa

Plg, 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun