Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Melihat Ternak Kata

6 Desember 2019   15:58 Diperbarui: 6 Desember 2019   16:07 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kau teramat sedih melihat ternak kata
memamah savana tanpa hujan
mereka perah air mata
tapi apakah  derai itu menjelma tanpa awan hitam
ketika  kau lihat langit masih biru
pertanda gerah tak menyinggahkan gemuk
ternak katamu terbiar kurus

kau teramat sedih melihat ikan kata
memamah rumput laut tanpa plangton
mereka perah ingin pada permukaan
tapi apakah plangton menjelma pada biru
karena biru laut pertanda dalam
mungkin kau belum siapkan pakaian penyelam
kepada para plangton, biar ikan menangkapnya di dasar jurang
biru, sebelum gelombang rata, kata-kata berhamburan
di lidah ombak

seperti lesu di pantai merindukan birunya laut karena dalam
birunya langit karena jauh, tapi kau tetap ingin ternak dan ikan kata itu
tak memberikan apa-apa pada silau kata di layar datarmu

2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun