Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pucuk Eru Sembilu

3 Desember 2019   15:37 Diperbarui: 3 Desember 2019   15:55 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pada pucuk eru menganak sembilu
luka akan dibawa berlari
pada tanah tak berperi
seperti kayu menumbuhkan benih pasir
kami mengayuh harap pada gurun
air mata, o, air mata


air hujan menujum oase
kami kehilangan humus pada cadas batu bara
menggeram semua mulut memamah negeri
tak ada lagi pucuk eru
tapi sembilu bertambah menyayat
meski kami lupa bagaimana cara merintih

Plg, 03/12/19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun