Si ibu yang sedang asyik di dapur, langsung bertanya, "Ada apa, Amar?"
"Ngg, Amar mau tanya, Osom di mana, Bu?"
"Kau pikir di mana? Ya, di dalam kualilah. Mau ibu jadikan kari. Ketimbang mati, kan sayang!"
Amar seperti mendengar petir di siang bolong. Kasihan Osom, sudah kesakitan dilaga, ibu Amar pun memasaknya. Bagaimana cara anak ini meminta maaf kepada Osom?
Ibu jatuh kasihan melihat anaknya meneteskan air mata. Si ibu mengatakan Amar ada di gudang agar bisa istirahat tanpa diganggu ayam lain.
"Ayahmu sudah mengobatinyan," kata ibunya. Ayah Amar memang bisa mengobati patah tulang. Hanya saja untuk manusia. Apakah dia bisa mengobati kaki ayam yang patah?
Amar tak peduli. Dia berteriak suka-cita. Dia berjanji kepada ibunya tak akan melaga ayam lagi.
GCP, 101119
---sekian---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H