Mohon tunggu...
Rifan Nazhip
Rifan Nazhip Mohon Tunggu... Penulis - Menebus bait

Karyawan swasta dan penulis. Menulis sejak 1989 sampai sekarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Matahari Matahati

8 November 2019   10:16 Diperbarui: 8 November 2019   10:31 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari
cahaya pemberi  tuju
di lahan memacul dan bertinju
waktu yang laju

gerhana  memaku waktu
pada gelap dan cahaya malu-malu
sebagian takjub pada siang menjelma kelabu
sebagian pula bermunajat pada takut yang batu

Matahati
cahaya pemberi laku
di lahan pahala atau dosa terkadang ragu
hari-hari gairah menjelma sendu

gerhana memaku waktu
hati gelap pekat tak hanya kelabu
sebagian lupa menyingkap sekat agar berlalu
hingga padu semakin batu

gerhana matahari dinikmati dan lalu
gerhana matahati dinikmati dan selalu

Sapta, 081119

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun