dengan mata terpejam
perempuan tua mencoba merasai
selembar kertas tentang ketulusan
antara nama dan paku penghunus
dia ingat lelaki dengan dekil di wajah
memberikan uang pemberi beras
dengan semburat senyuman
bahwa dia harus menghunus
kepada lelaki yang pernah
menggagahi rumah dan tanahnya
perempuan tua mencoba merasai hati
seperti tak ingin percaya kepada mata paku
tapi uang pembeli beras lebih jelas terlihat
melukai mata hatinya
dengan mata paku
hari ini perempuan tua
membelalakkan mata
lelaki dengan dekil di wajah
menghunuskan mata benci
menghakimi perempuan tua
dengan menagih uang beras
setelah lelaki yang pernah
menggagahi rumah dan tanahnya
otaknya kini digagahi kegagalan
Sapta, 031119