Program "CIBERKAT" Strategi Pengembangan Pertanian Horikultura Buah Nanas di Desa Cirangkong, Subang

6. Penguatan Kelembagaan Keuangan Mikro Berbasis Kelembagaan Koperasi

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) memiliki peran, diantaranya :

1. Sebagai pendorong program yang dilakukan
2. Sebagai sebuah lembaga yang dapat memfasilitasi masyarakat desa agar bisa turut bergerak aktif untuk memajukan perekonomian masyarakat
3. Untuk penguatan penguatan kelembagaan mikro berbasis kelembagaan koperas dapat melakukan konsultasi kepada Dinas Koperasi dan UMKM

7. Konsultasi dan Pendampingan 

1. Konsultasi dan Pendampingan aliran air dilakukan oleh pihak Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (Dinas PSDA)
2. Konsultasi dan Pendampingan pengelolaan UMKM oleh pihak Dinas Koperasi dan UMKM
3. Konsulatasi dan Pendampingan dengan pihak Dompet

8. Monitoring dan Evaluasi

1. Monitoring direncanakan akan dilakukan dalam kurun waktu 2 minggu sekali untuk memeriksa perkembangan program secara berkala.
2. Monitoring dan evaluasi besar dilakukan dalam kurum waktu 3 bulan sekali untuk menindaklanjuti perkembangan dan permasalahan yang ada di lapangan.
3. Monitoring dan evaluasi diharapkan terus dilakukan secara simultan untuk menghindari perkembangan yang tidak diinginkan dan terus menjaga proses pertanian kearah yang lebih baik.

9. Tindak Lanjut dan Pengembangan

Melakukan tindak lanjut dan pengembangan program "CIBERKAT" kepada masyarakat Desa Cirangkong juga melakukan perluasaan kerjasama target pemasaran hasil pertanian, agar masyarakat Desa Cirangkong memiliki target pasar yang lebih luas, sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat Desa Cirangkong ke tahap yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera.

Adapun dalam pemetaan tahapan pemberdayaan, Desa Cirangkong memiliki tempat pada tahapan yang sejajar yaitu pada tahap kognitif. Pada tahapan kognitif, masyarakat Desa Cirangkong berada pada tahap menguasai pengetahuan dasar. 

Melihat dari potensi perkebunan nanas dan banyaknya masyarakat yang menjadi petani, maka pengetahuan tentang perkebunan dan bercocok tanam sudah dikuasai oleh masyarakat desa dalam menunjang pekerjan atau aktivitas mereka dalam perkebunan atau pemanfaatan potensi yang menjadi pekerjaan. 

Penguasaan pengetahuan dasar inilah yang mejadikan sebagian masyarakat dapat memanfaatkan lahan perkebunan yang luas untuk menghasilkan buah nanas disana, namun beberapa keterbatasan pengetahuan pun disadari dengan jelas sehingga dapat berpengaruh pada produktivitas perkebunan.

Program Cirangkong Berdaya Masyarakat (CIBERKAT) ini bertujuan untuk memasarkan hasil perkebunan secara luas berbasis online dan melalui website juga media sosial yang dikelola langsung oleh masyarakat Desa Cirangkong, sehingga masyarakat Desa Cirangkong memiliki kemandirian dalam mengelola hasil pertaniannya juga mendapatkan harga jual produk yang layak dan dengan harga yang stabil, serta memiliki target pasar yang luas dalam memasarkan hasil pengelolaan hasil pertanian. 

Program "CIBERKAT nantinya diharapkan dapat menjadi solusi yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Cirangkong. Target sasaran pada program ini adalah pada masyarakat yang belum memiliki pekerjaan di desa Cirangkong sehingga masyarakat dapat memiliki pekerjaan.

Artikel ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Pembedayaan Masyarakat Kota dan Desa dengan dosen pengampu Bapak Dr. Cik Suabuana, M.Pd. dan Ibu Mirna Nur Alia A, S.Sos., M.Si.

Penulisan artikel ini ditulis oleh mahasiswa Pendidikan Sosiologi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendikan Indoesia, dengan beranggotakan :

1. Angi Anggreani Karomullah (1901304)
2. Fasya Islamiyati (1901163)
3. Jayyid Ahmad Fajar (1902662)
4. Karmila Kainakaimu (1906357)
5. Rifalni Saeful Pratiwi (1906039)
6. Sofia Salsabila (1908124)