Mohon tunggu...
Rifaldi Revarizky
Rifaldi Revarizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya bermain sepeda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lunturnya Budaya Gotong Royong di Zaman Sekarang

24 November 2024   10:32 Diperbarui: 24 November 2024   10:34 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan:

Gotong royong adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berkelompok atau bersama-sama dengan keadaan suka rela yang bertujuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Gotong royong juga termasuk bentuk suatu nilai dasar yang terkandung dalam sila pancasila yang ketiga, yaitu persatuan Indonesia. Gotong royong tersebut mempunyai nilai nilai bermanfaat yang dimana ketika kita sedang melakukan pekerjaan yang  berat dan membutuhkan waktu yang sangat lama, maka dengan bergotong royong pekerjaan tersebut akan lebih mudah dan membutuhkan waktu yang pendek. Namun di zaman saat ini gotong royong mulai luntur yang disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah kemajuan teknologi, bersifat individualisme, faktor ekonomi dan sebagainya.

Isi:

Gotong royong merupakan warisan budaya masyarakat Indonesia yang wajib  kita lestarikan, gotong royong mencerminkan semangat kemajuan yang menggambarkan kolaborasi, kerja keras dan perjuangan bersama untuk mencapai  suatu tujuan bersama. Oleh karena itu, gotong royong  dilakukan atas kesukarelaan bukan atas dasar kepentingan pribadi. Akan tetapi generasi saat ini mulai menurunkan sikap kerjasama tersebut. Kehidupan di pedesaan dan di perkotaan memiliki perbedaan dalam hal persatuan. Di desa sering kali kita temukan ketika salah seorang diantara mereka mempunyai acara atau kegiatan, seperti acara pernikahan, keluarganya meninggal dunia, perayaan atas pencapaian sesuatu dan lain sebagainya maka yang terjadi tetangga ataupun orang-orang yang berada di sekitar mereka akan ikut serta membantu untuk mensukseskan acara tersebut. Tetapi di kota kita jarang menemukan hal tersebut, ketika ada suatu acara mereka akan membayar orang orang untuk membantu dalam acara mereka. Nah, dari peristiwa tersebut kita dapat mengetahui penyebab lunturnya budaya gotong royong, diantaranya:

  • Kemajuan Teknologi menanamkan sifat malas

Dengan perkembangan teknologi membuat dampak positif dan negatif bagi masyarakat Indonesia. Salah satu dampak  positif  dengan berkembangnya teknologi yaitu memudahkan dalam meelakukan sesuatu atau bersifat praktis, seperti contoh pada zaman dahulu para siswa dalam mencari materi untuk bahan belajar harus meminjam buku ke perpustakaan, namun di zaman sekarang siswa tinggal mencari di hp dengan cara searching di google, e-book atau media sosial lainnya. Hal  tersebut membuat anak anak muda di zaman sekarang memiliki sifat malas dan cenderung mau yang serba instan sehingga ketika diajak untuk gotong royong mereka enggan dan muncullah rasa malas tersebut.

  • Individualisme

Individualisme adalah suatu  perilaku  yang  mengutamakan kepentingan dirinya  sendiri daripada kepentingan  oranng lain. Biasanya sikap individualisme ini terdapat di kehidupan kota besar, bahkan dengan tetangganya pun mereka tidak  saling kenal. Individualisme ini mempengaruhi beberapa hal, seperti: memiliki sifat egois, tidak bisa bekerja sama, hilangnya rasa solidaritas terhadap orang sekitar dan kurang peduli terhadap lingkungan sekitar

  •  Sudut Pandang terhadap bantuan

Ketika seseorang ingin bergotong royong ada sebagian yang memilih dalam hal membantu, seperti orang yang kaya atau orang yang berpengaruh dalam kehidupannya maka dia akan dibantu sedangkan orang yang memiliki ekonomi rendah maka sedikit orang yang mau membantunya.

  • Faktor Ekonomi

Saat ekonomi seseorang tidak stabil, maka dia akan cenderung lebih fokus dan lebih mengutamakan untuk pemenuhan kebutuhan finansialnya daripada gotong royong

  • Lunturnya nilai nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat

Lunturnya budaya gotong royong dapat memicu terjadinya perpecahan dan hilangnya persatuan di masyarakat.

Dengan adanya faktor penyebab lunturnya budaya gotong royong diatas maka kita dapat mengatasi dengan cara: Pertama, menanamkan nilai nilai dasar pancasila yang ketiga yaitu persatuan Indonesia, dengan kita bersatu maka akan terlaksananya kegiatan gotong royong tersebut. Kedua, jangan terlalu kecanduan dengan perkembangan teknologi, seperti bermain hp terlalu lama karena akan menimbulkan rasa malas terhadap diri kita. Ketiga, menjaga tali silaturahmi dengan orang lain dan ikut serta membantu ketika ada tetangga yang sedang kesusahan sehingga apabila kita sedang susah maka kita akan dibantu juga. Kelima, adanya kegiatan sosial, seperti mengadakan kerja bakti setiap hari minggu, hal tersebut dapat melatih persatuan dan kepedulian terhadap anak anak muda di zaman sekarang.

Kesimpulan:

Budaya gotong royong merupakan kegiatan hal yang sangat penting karena kita sebagai makhluk sosial pasti akan sangat membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itu, marilah kita tanamkan dan terapkan nilai nilai persatuan, kesolidan, kekompokan dan kepedulian kita terhadap orang lain.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun