Mohon tunggu...
Rifaldi BaktiMudianto
Rifaldi BaktiMudianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Semua yang berhubungan dengan mesin, otomotif, dan transportasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mesin Pompa Air Modifikasi Dengan Bahan Bakar Gas

8 Januari 2024   21:43 Diperbarui: 9 Januari 2024   00:50 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(gambar hanya ilustrasi). Mesin Pompa Air merupakan alat yang sangat vital bagi para petani untuk mengairi lahan persawahan mereka, apalagi jika sedang dilanda musim kemarau panjang seperti akhir-akhir ini, karena aliran air baik dari irigasi maupun sungai akan sangat sedikit bahkan tak jarang dijumpai banyak sungai atau saluran irigasi yang kering akibat kemarau panjang.

Maka dari itu para Petani harus memakai mesin pompa air untuk mengairi sawah mereka agar kebutuhan air untuk tanaman mereka terpenuhi, para Petani biasanya mempunyai sumur bor disekitar lahan sawah mereka untuk kemudian disedot airnya menggunakan mesin pompa air ini.

Sebenarnya ada 2 jenis mesin pompa air yang biasa digunakan oleh para petani, yaitu menggunakan mesin diesel dan mesin bensin, untuk mesin diesel sendiri biasanya diletakan permanen di area persawahan mereka, sedangkan untuk yang mesin bensin ini biasanya hanya dibawa ke sawah bila akan dipakai saja.

Yang akan kita bahas kali ini yaitu yang bermesin bensin, akibat dari kenaikan harga BBM subsidi Pertalite tahun kemarin, banyak petani yang akhirnya memodifikasi mesin pompa air mereka yang sebelumnya menggunakan BBM sekarang diganti menggunakan bahan bakar berjenis gas LPG, dikarenakan lebih murah dan irit.

Lalu apa saja sih yang perlu dirubah atau ditambahkan untuk memodifikasinya? Diantaranya adalah selang dan regulator dengan putaran pengatur gas, klem selang, dan juga tabung gas LPG.

Sedangkan langkah-langkahnya yang pertama adalah dengan membuka penutup tabung bensin di karburator, kemudian pasangkan selang regulator pada bagian yang sudah dibuka tadi, jangan lupa kencangkan dengan menggunakan klem, jangan lupa geser tuas choke dan gas ke posisi tertutup agar aliran gas tidak kembali keluar dan bensin dari tanki tidak ikut masuk.

Jika sudah, pasangkan regulator dengan gas LPG, atur putaran gas pada regulator hingga gas terasa sudah keluar, setelah itu mesin pompa air bisa langsung coba di nyalakan. Untuk mengatur rpm putaran mesin menyesuaikan dengan bukaan gas yang ada di regulator. Dan jika ingin bisa juga tanki BBM dicopot karena sudah tidak dibutuhkan lagi dan lumayan mengurangi berat.

Lantas apa saja sih keuntungannya? Yang pertama yaitu biaya, sebagai perbandingan, jika mesin dinyalakan menggunakan bbm selama 12 jam nonstop bisa menghabiskan 10 sampai 15 liter bbm atau senilai 100-150 ribu rupiah, sedangkan jika menggunakan tabung gas LPG 3Kg hanya membutuhkan tak sampai 2 tabung, yang harga 1 tabungnya sekitar 20 ribu rupiah. Tentu sangat hemat bukan?

Dibalik keuntungan yang sudah disebutkan tadi, tentu saja ada kekurangannya, yaitu jadi repot karena harus membawa tabung gas LPG jika akan digunakan, karena yang sebelumnya tanki bensin sebagai sumber bahan bakar sudah menempel di badan mesin pompa air.

Mungkin sobat disini punya ide yang lebih menarik lagi, coba tulis dikolom komentar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun