Mohon tunggu...
Rifaiz Febryananto
Rifaiz Febryananto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berbagi Informasi

Mahasiswa Universitas Trunjoyo Madura Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Program Studi Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa sebagai Aktor Migrasi Ulang Alik

16 Juni 2021   15:37 Diperbarui: 16 Juni 2021   15:39 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Sebagai Aktor Migrasi Ulang Alik

Oleh: Rifaiz Febryananto

Mahasiswa Sosiologi, Fisib, Universitas Trunojoyo Madura

 

Tidak asing lagi jika membahas mengenai perpindahan atau yang sering disebut dengan mobilitas. Mobilitas biasanya dilakukan dengan alasan tertentu dan banyak berbagai macam motifnya, antara lain yang paling banyak dilakukan adalah motif ekonomi dengan cara pindah ke kota (merantau) untuk bekerja memperbaiki perekonomian yang sebelumnya. Kemudian ada motif untuk kepentingan politik, ada juga karna bencana alam, dan ada juga kepentingan dalam hal pendidikan. Jika mengenai mobilitas dengan motif ekonomi ini sudah banyak hal yang membahasnya. Maka kali ini yang dibahas adalah mengenai motif pendidikan yang dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa yang melakukan mobilitas ini kebanyakan tujuannya hanya untuk keperluan pendidikan saja dengan menyelesaikan studi yang ditempuhnya.

Lalu tidak asing juga dengan mahasiswa apalagi di zaman millennial seperti saat ini. Sangat banyak sekali para anak muda yang lulusan SMA yang kemudian melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di Universitas atau yang lain. Bahkan mengenai jumlahnya tidaklah sedikit, apalagi bukan hanya mahasiswa daerah saja melainkan ada juga mahasiswa yang dari luar daerah. Hal ini juga bisa dikatakan dengan fenomena tahunan, jadi setiap tahun itu di lingkungan kampus pasti kedatangan para mahasiswa luar daerah yang pindah dengan jangka waktu tertentu. Sehingga untuk penduduk di sekitaran wilayah kampus sudah biasa dalam moment seperti ini, dikarenakan kedatangan mahasiswa yang merantau untuk melalukan kewajibannya sebagai mana mestinya. Banyak juga penduduk yang antusias menyambut kedatangan mahasiswa baru terutamanya karena disetiap tahunnya untuk jumlah mahasiswa yang diterima di Universitas pasti meningkat mengenai kuotanya.

Kemudian sangat banyak sekali yang bisa di dapatkan bagi para penduduk sekitar kampus umumnya. Mulai dari manfaat, keuntungan bahkan juga dampak yang dapat dirasakan oleh penduduk sekitar kampus. Walaupun juga pastinya dalam dampaknya sendiri ini terdapat dampak positif dan juga dampak negatif yang didapatkan. Jika membahas mengenai keuntungannya ini kebanyakan yang dialami penduduk yang mempunyai rumah kontrakan ataupun rumah kos. Ini bisa terjadi karena hal utama yang dibutuhkahkan oleh mahasiswa adalah tempat tinggal untuk di tempatinya. Lalu disusul oleh para penduduk yang berdagang berjualan makanan ataupun keperluan yang lainnya. Sehingga penduduk yang kedatangan perpindahan mahasiswa yang merantau untuk menuntut ilmu ini sangat menguntungkan di mata para masyarakat sekitar kampus.

Sehingga di sini mahasiswa benar-benar menjadi aktor dalam migrasi ulang alik ini. Adapun yang dimaksud migrasi ulang alik sendiri adalah sebuah perpindahan yang dilakukan oleh penduduk dari daerah asal menuju ke daerah tujuan dalam batasan waktu tertentu. Maka seperti persis yang dialami oleh para mahasiswa tersebut, mereka melakukan perpindahan dari daerahnya menuju daerah tujuannya untuk melakukan kewajiban menuntut ilmu. Maka dalam perpindahan tersebut mahasiswa ada batasan waktu tertentu, yakni sampai kewajibanya benar-benar usai atau dengan kata lain telah lulus (wisuda). Yang dikatakan dengan aktor pastinya mereka sendiri yang benar-benar melakukan dalam tindakan tersebut. Sehingga dalam tindakan yang dilakukannya, mereka para mahasiswa akan menempatkan dirinya di daerah yang dituju demi kelancaran untuk menyelesaikan kewajiban. Yang dimaksud dengan menempatkan dirinya di daerah tujuan adalah mahasiswa bisa beradaptasi menyesuaikan pada lingkungan baru yang ada di sekitar kampus. Sudah pasti jika di sekitar kampus terdapat pemukiman penduduk, dari sinilah kepribadian mahasiswa dijaga dan juga diatur. Dikarenakan mahasiswa hanyalah pendatang jadi mereka harus bisa menghormati aturan-aturan yang sudah ada di daerah tersebut.

Bukan hanya itu saja yang dilakukan oleh mahasiswa, sebagai aktor dalam perpindahan ini mereka harus memberikan kesan baik di lingkungan baru yang di tempati. Peran dari aktor inilah yang nantinya akan di sorot oleh penduduk sekitar kampus. Jika yang dilakukan hal-hal baik, maka para masyarakat juga akan menerima dengan baik pula. Apabila yang dilakukan oleh para mahasiswa yang datang hanya dengan tujuan tidak baik dan merugikan orang lain di daerah penduduk tersebut, pastinya masyarakat pun juga tidak segan-segan juga untuk memperlakukkan mereka dengan hal yang serupa. Karena apa, para masyarakat juga enggan untuk menerima dilingkungannya jika para mahasiswa tidak mempunyai sikap untuk saling menghormati dan sopan santun. Sehingga di sini mahasiswa harus berperan aktif dalam bermasyarakat. Bukan karena kewajiban yang harus mereka lakukan, akan tetapi seharusnya ada tindakan secara inisiatif dari diri mahasiswa.

Kebanyakan mahasiswa di masa merantau hanya melakukan hal yang sekirannya menyangkut tujuan awal saja yaitu menyelsaikan jenjang kuliah di kampus dengan cara kuliah langsung pulang. Jika hal itu saja yang dilakukan maka sangat disayangkan sekali. Pasalnya sebagai mahasiswa mereka juga harus mencari ilmu bukan di dalam lingkungan kampus saja. Melainkan juga harus mencari ilmu di luar lungkungan kampus, yaitu dimana lagi kalo tidak di lingkungan masyarakat. Seharusnya mereka sebagai mahasiswa tidak lupa dengan Tri Fungsi mahasiswa, yang berisikan antara lain adalah Agen Of Change: mahasiswa berperan sebagai agen perubahan bagi masyarakat, Agen Of Social Control: mahasiswa berperan sebagai agen pengontrol kehidupan sosial di masyarakat, dan Iron Shtock: mahasiswa berperan sebagai penerus generasi dimasa depan. Maka dari situlah mahasiswa sebagai aktor yang di sorot langsung oleh masyarakat di lingkungan sekitar kampus, bisa membuktikan bahwa sejatinya mahasiswa yang benar -- benar serius untuk menimba ilmu di tanah rantau yang di tuju bisa mendapatkan pelajaran atau ilmu yang tidak ada diajarkan di bangku kuliah.

Hal itu bisa terjadi ketika mahasiswa mempunyai kepekaan yang bisa membuat mereka bisa menempatkan posisi dirinya di tengah -- tengah masyarakat. Justru dalam kondisi jauh dari daerah tempat tinggal, biasanya mereka bisa lebih bisa mengekspresikan dirinya menjadi lebih mandiri. Berkat itulah yang nantinya bisa menjadi modal utama bagi mereka mahasiswa yang merantau untuk melakukan tindakan -- tindakan yang sekiranya bermanfaat bagi penduduk sekitar kampus. Agar semua penduduk bisa menilai langsung bagaimana para mahasiswa ini ketika jauh dari tempat tinggalnya bisa menerapkan yang mereka dapatkan di bangku kuliah, lalu bisa mereka aplikasikan kepada masyarakat sekitar kampus. Sekiranya mereka sudah merasa berhasil dalam menerapkan dan juga mengaplikasikan, maka dalam tahap selanjutnya mereka juga bisa menerapkan di daerah tempat tinggalnya masing-masing.

Sehingga di sini dapat disimpulkan bahwa ketika mahasiswa menjadi aktor dalam suatu tindakan yang dimana mereka di golongkan kedalam kelompok orang sedang melakukan perpindahan dari daerah asal menuju daerah tujuannya, maka di situlah mereka harus berperan dengan sebaik mungkin sebagai aktor demi bisa mewujudkan apa yang mereka lakukan. Peran dari mereka itulah yang nantinya dipandang baik dan juga buruknya oleh penduduk sekitar kampus dalam menilai. Bukan hanya itu saja, hal-hal yang sekiranya bisa memberikan citra buruk bagi para mahasiswa yang merantau hendaknya untuk dijauhi. Ditakutkan untuk jangka kedepannya mahasiswa tidak lagi bisa menjadi pengaruh baik bagi masyarakat melainkan sebalikya. Sehingga dalam hal ini untuk mengantisipasi kejadian itu, para mahasiswa yang merantau khususnya bisa menyesuaikan perilakunya di lingkungan baru yang mereka tempati dalam batas jangka waktu tertentu. Agar penduduk sekitar bisa menilai dan juga menerima dengan baik kedatangan mereka sebagai tamu yang mempunyai tujuan untuk menuntut ilmu di luar daerah asal mereka.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun