Mohon tunggu...
rifai mukin
rifai mukin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengawas Sekolah

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Puasa Mendidik Jiwa Qona'ah

4 April 2024   10:00 Diperbarui: 4 April 2024   10:02 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Dengan berpuasa, yang disebut qona'ah, orang dianjurkan untuk menjalani gaya hidup sederhana dan tidak berlebihan dalam konsumsi makanan, minuman, dan pakaian. Mereka dianjurkan untuk hidup hemat dan tidak menghabiskan terlalu banyak uang untuk berfoya-foya. Gaya hidup yang berlebihan akan menjerumuskan seseorang dalam kemiskinan, tidak peduli seberapa besar penghasilan mereka, menurut surat At Takasur ayat 1-2, yang artinya, "bermegah-megahan telah melalaikan kamu. Sampai kamu masuk dalam kubur."

Rasulullah telah menunjukkan cara yang sederhana untuk berpuasa dan menerima apa adanya; jika tidak ada kurma, dia cukup dengan air putih untuk berbuka puasa. Jangan sampai makanan dan minuman yang melimpah yang sudah menjadi tradisi saat berbuka maupun hari raya Idul Fitri yang menyebabkan dibuang karena basi.

Mereka yang memahami pentingnya puasa dari perspektif ekonomi pasti tidak akan menyukai gaya hidup yang berfoya-foya yang menghabiskan banyak uang. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemewahan adalah sumber kejahatan, yang dapat dikurangi dengan kesadaraan setiap individu menggunakan harta untuk kepentingan umat, bukannya boros atau kikir. Karena harus pula diingat bahwa sesungguhnya dalam harta kamu ada harta yang miskin.

Allah SWT menggambarkan orang yang bertaqwa sebagai orang yang menyadari bahwa ada hak orang lain atas harta mereka. Orang miskin yang berani meminta atau tidak meminta bahkan tidak mendapatkan bagian, sampai para perantau yang tidak memiliki uang untuk hidup (ibnus-sabil). Sebagaimana al-Qur'an dan Sunnah memperlakukan mereka yang berhak atas santunan tersebut. Q.S. Al-Isra (26-27) mewanti-wanti kepada orang yang mampu agara memberikan haknya kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan jangan buang-buang hartamu. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan, dan setan sangat ingkar kepada Tuhannya.

Dalam Q.S. (38-39) pun memberikan penegasan bahwa segera penuhi hak-hak mereka atas kamu yaitu kerabat yang paling dekat dengan kamu, serta orang-orang yang miskin dan dalam perjalanan. Lebih lanjut Allah berfirman hal itu lebih utama dan kamu yang mencari keridaan Allah, dan merekalah yang beruntung.

Pengaruh puasa akan tampak sebagai ajaran yang erat kaitannya dengan ilmu dan kehidupan ekonomi jika sikap hemat dan qona'ah menjadi sederhana, apa adanya, dan penuh syukur. Orang yang memiliki sikap qanaah akan percaya bahwa segala sesuatu yang mereka peroleh merupakan kehendak Allah SWT dan mereka akan mudah bersyukur.

Lamahora, 4 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun