Deru asmara menaburkan sejuta luka
Tandus merambah bagai dalam Savana
Dusta indahmu menusuk di relung sanubari
Kerontang jiwa terhempas menyayat hati
Lihatlah dirimu apakah hatimu peduli
Seakan rasa dan hatimu paling suci
Luka laramu diriku hadir dalam jiwamu
Nesapa cintamu kusirami benih kasihku
Diriku bukanlah persinggahan cinta hitammu
Bukan belas kasihanku tapi ketulusanku untukmu
Kini kusebut dirimu pecundang dari riaknya susu Sebelanga
Lumpur yang engkau lumurkan untukku ke Palung jiwa
Daun-daun kini berjatuhan rantingpun kering
Pupuk cinta kasihmu sepercik yang kian usang
Terbungkus beribu dan berjuta dusta yang engkau tuangkan
Seakan dirimu pada kebenaran tapi hatimu penuh kemunafikan
Sadar dan tidak itulah dirimu
Dari balutan hatimu penuh noda cintamu
Kesucian cintamu hanya simbol merayu ambisimu
Semua hanya candu sebagai gaya hidupmu
Lamahora, 8 Juni 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H