Mohon tunggu...
rifai mukin
rifai mukin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengawas Sekolah

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kusangsihkan!

16 Februari 2024   15:39 Diperbarui: 16 Februari 2024   18:33 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Banyak cerita yang rusuh di atas kepalaku

Hatiku kian bimbang menjadi bisu

Ia menggandeng jemarimu

 

Padahal belum sempat menyentuh ragaku

Langit tidak bimbang selalu

Langit langsung hujan badai saat menjadi aku

Lautan tidak bimbang atau ragu

Lautan langsung memecah tenang dengan ombaknya

Hatiku mengarungi lautan badai salju

Menggunakan perahu kecil di atas kepalaku

Bergoyang-goyang tak punya tenang di ambang-ambing

Logikaku semacam perompak yang hendak sirik melubangi perahunya

Lamhora, 15 Februari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun