Pernah ditipu oleh teman hingga vendor, juga merugi karena produk tidak laku dipasaran tak membuat Alwi Ramadhan surut semangat dalam menjalankan bisnis distronya. Bagaimana kisahnya?
Saat ditemui di kediamannya di Gadog, Bogor, Alwi Syahrul Ramadhan (21) atau umum disapa Alwi mau berbagi kisah tentang usaha distro yang sedang ia geluti, Sabtu (20/02/21).
Sembari menempuh studi disalah satu universitas swasta di Bogor, jurusan sistem informasi pria kelahiran asli bogor ini ternyata jeli menangkap peluang dan memanfaatkan potensi yang dimilikinya dengan menjalankan usaha di sektor fesyen.
Bermodalkan skill design yang ia dapatkan sewaktu sekolah SMK dan keinginan untuk berkarya ia mulai merintis usahanya ini dengan dana awal sekitar 3 juta rupiah yang ia kumpulkan dari menyisihkan uang jajan 5 ribu rupiah perhari. Modal awal itu ia pakai untuk memesan 6 design lusin kaos juga keperluan lainnya.
Sebelum bermain solo, Alwi mengaku pernah berbisnis yang sama bersama dua orang rekannya. Namun kandas di tengah jalan karena sepi peminat dan kurang konsisten.
"Bikin 1 lusin, 3 design.. laku 4 pcs, selang sebulan karena gak keliatan duitnya jadinya bubar"papar pemuda yang mengidolakan Peter Firmansyah (owner distro Peter Say Denim) ini.
Ia mengaku muncul ide dan mulai berusaha distro ini pada pertengahan 2015, namun mulai berjualan masif dan tekun pada tahun 2016. Semasa sekolah ia sangat menggandrungi dan selalu membeli outfit distro hingga terbesit suatu waktu untuk berbisnis distro.
Ada kisah jenaka dari penamaan brand Follow Us ini. Ia menuturkan nama follow us terinspirasi dari nama panggilannya sendiri waktu SMP. 'Si follow' : nama yang disematkan karena ia sering meminta pada orang lain untuk memfollow akun Twitternya.
Awal penjualan berfokus pada kaos. Seiring berjalannya waktu hasil penjualan pun ia putar kembali untuk kelangsungan usaha dan meluncurkan outfit-outfit tambahan seperti hoodie, celana, topi, tas dan lain-lain.
Ia menjelaskan bagi pemain usaha di bidang ini harus juga memahami jenis dan karakteristik bahan. Seperti bagaimana bahan sablon atau kain yang berkualitas dan harus mengenal banyak toko-toko bahan aupun konveksi produksi.
"Kita harus tau juga karakteristik bahan Hoodie kayak gimana? Bahan kaos , topi kayak gimana?..."Â jelasnya.
Alwi menuturkan , ketika permulaan usaha ia sempat kesulitan mengatur keuangan hingga tercampur dengan uang pribadi. Belajar dari situ ia mulai mengasah skill dasar akuntansi dan memisahkan pendapatan usaha dan uang pribadi dengan pencatatan yang lebih rapih.
Dari awal hingga kini pemasaran fokus online. Ia memanfaatkan sosial media dan marketplace yang ada yang mulai tenar pada dekade ini seperti Instagram, shopee, tokopedia juga sudah memiliki web dengan domain nama brand pribadi.
Alwi mengaku, dalam satu bulan ia bisa mengantongi incom 4 sampai dengan 5 juta rupiah. Namun ia tak pungkiri, kelancaran income tergantung gencarnya promosi dan keadaan. Terkhusus pandemi ini, di bulan awal kemunculannya pernah tak ada penjualan satu pieces pun.
Dalam menjalankan usahanya ini ia mengaku pernah merugi. Mulai barang yang ia titipkan di bawa kabur hingga pemesanan atribut brand yang tak pernah dikirim oleh vendor meski sudah DP.
"Pernah nyoba nitipin jual ke temen di daerah Cibinong. Awal lancar tapi lama-lama mulai macet. Ternyata  dia pindah dan barang juga hilang." ungkap Alwi.
Banyak suka duka yang ia alami, salah satu hal manis yang ia rasakan ialah turut membantu perputaran perekonomian dan jadi mengenal banyak orang. Ia turut membantu para vendor atau konveksi yang bekerjasama dengannya agar tetap beroperasi.
"Salah satu visi Follow Us itu pengen bikin orang hidup. Pengen bisa membuat lapangan pekerjaan, menghidupkan usaha orang lain juga (vendor)."ungkapnya.
Untuk menaikkan nama brand, ia pernah mengikuti beberapa event seperti Bogor clothing fest 2018 di GOR Padjajaran dan berkolaborasi dengan Toko Grebe milik seorang Entrepreneur dan Influencer, Arief Muhammad pada tahun 2020 di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat.
" Waktu itu Arief Muhammad bikin program Bangkit Bersama UMKM. Ada 1000 lebih yang daftar untuk bisa masuk ke toko Grebe dan 365 yang terseleksi dan follow us Alhamdulillah bagian dari itu."Â Bebernya.
Tips untuk anak muda yang ingin berusaha, baginya harus berani memulai dan bermental kuat.
"Ya harus memulai si.... yang penting mau mental kuatin. Kalo gak ada itu berarti pondasinya belum kuat."tegasnya.
Teranyar, sejak artikel ini di tulis kini ia telah bekerjasama dengan salah satu toko distro untuk pendistribusian lebih masif. Brand Follow Us telah tersedia di toko Freiheit Store, di jln. Ciheuleut pakuan no 4, tepat didepan SDN Ciheuleuet.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H