Penulis: Rifa Ika Utami
BOGOR (20/06/2023) -- Kebutuhan yang tinggi dalam penggunaan kemasan plastik bagi para konsumen, menjadikan pedagang bisnis plastik memiliki peluang besar yang menjanjikan dalam mendapatkan keuntungan.
Sebagaimana yang telah dialami oleh Yulinawati (49) ketika menjadi pedagang bisnis kemasan plastik di dekat kawasan rumahnya. Mengawali usahanya di bulan Desember 2022, Yulinawati sudah mendapatkan omset kurang lebih sebesar 7 juta setiap bulannya. Kejadian tersebut tentunya memerlukan modal awal yang sangat besar mengingat banyaknya macam produk kemasan plastik.
"Untuk modal awal, saya kira-kira mengeluarkan sekitar 50 juta, karena untuk satu macam produk harus dibeli satu bal atau kardus besar" Jawab Yulinawati.
Adapun jenis-jenis produk kemasan plastik yang dijual Yulinawati seperti; plastik PE (Polietilen), plastik PP (PolyPropylene), mangkok plastik, berbagai ukuran mika plastik kemasan makanan, kardus kemasan kue, dan sebagainya. Memiliki bahan yang tahan lama dan tidak kedaluwarsa menjadi penyebab Yulinawati memilih bisnis ini.
Pembelian produk baru dilakukan rutin oleh pedagang plastik satu ini untuk memperbarui stok lama yang sudah habis. Tidak hanya menambah persediaan, Yulinawati juga terkadang perlu menambahkan jenis produk plastik lainnya yang kemungkinan dibutuhkan juga oleh para konsumen. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan kebutuhan setiap konsumen dalam membeli plastik.
Ibu Rini (45) merupakan salah satu pembeli di toko plastik Yulinawati, seringkali membeli kebutuhan produk kemasan plastiknya yaitu, plastik satu kilogram, setengah kilogram, dan plastik kresek. Dengan kisaran harga Rp5.000,00 -- Rp10.000,00 ibu rumah tangga dengan dua anak ini sudah bisa mendapatkan plastik satu bungkus.
"Plastik disini cukup lengkap dan pembelian plastik sering saya gunakan untuk membungkus makanan berkuah untuk bekal supaya tidak tumpah meskipun sudah ditaruh di wadah" Ucap Ibu Rini.
Tidak hanya dalam membungkus makanan, kebutuhannya dalam berjualan es batu di rumah membuatnya sangat membutuhkan plastik dalam kesehariannya. Ibu Rini juga mengatakan bahwa pemakaian plastik menjadi lebih murah dan tergolong mudah, sebab dapat langsung dibuang jika tidak digunakan kembali.
Meskipun tidak menambahkan persediaan setiap jenisnya dalam satu waktu, pengelolaan dalam memutar keuangan selalu dilakukan demi menghindari adanya masalah. Selain dalam mengatur keuangan, memilih produk plastik yang berkualitas menjadi keharusan untuk tetap menjaga kualitas toko plastik bagi konsumen. Mendapati beberapa merek plastik mempunyai kualitas yang tidak sesuai dengan harapan.
Permasalahan inilah yang perlu dihindarkan Yulinawati dengan memeriksa setiap produk dari produsen dari segi kualitas kemasan, membandingkan harga produk dengan kompetitor, serta kebutuhan konsumen. Namun, menurut Ibu Rini, harga murah menjadi pilihan utama dalam pembelian produk plastik.
Bulan pertama ketika Yulinawati menjalani bisnis plastik, keraguan dalam dirinya sempat muncul lantaran produk yang dijual saat itu hanya memiliki sedikit jenis plastik. Banyaknya kompetitor juga menjadi tantangan baginya dalam menemukan harga yang cocok. Tetapi, berkat motivasi dari sang Ibu dengan pengalamannya dalam berdagang, Yulinawati dapat terus melakukan bisnis kemasan plastik hingga sekarang.
Walaupun kemasan plastik memiliki pandangan buruk karena bahan yang tidak dapat terurai dengan cepat, Yulinawati memiliki harapan yakni usaha toko plastiknya masih dibutuhkan para konsumen serta selalu memperbarui dan menambahkan berbagai macam produk kemasan plastik lainnya secara lengkap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H